Aliyasman: 66 Siswa SMAN 12 Pekanbaru Nyatakan Tak Ikut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas


 

Seriau,- Tak semuanya orangtua siswa mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran Tatap Muka Terbatas (TMT) dimasa pandemi covid 19. Salah satu sekolah yang siswanya tidak ikut pembelajaran tatap muka terbatas yakni SMAN 12 Pekanbaru

" Ada 66 siswa tak ikut pembelajaran tatap muka terbatas yang akan dilaksanakan oleh sekolah. Kepastian tidak ikutnya 66 siswa belajar TMT ini, dinyatakan dalam surat pernyataan yang diberikan sekolah kepada orangtua. Selebihnya ikut pembelajaran tatap muka terbatas," kata wakil kepala SMAN 12 Pekanbaru Bidang Kesiswaan Aliyasman. SE, Rabu (20/1) di Pekanbaru.

Penyebab 66 siswa tidak mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas, kata Aliyasman, dikarenakan khwatiran dan kecemasan orangtua terhadap situasi pandemi covid. Saat ini, jumlah siswa SMAN 12 Pekanbaru semua jenjang berjumlah 1.220 orang. Dari jumlah tersebut 66 orang dinyatakan tidak ikut pembelajaran tatap muka dan mereka tetap belajar daring dari rumah. Ketidakikutsertaan siswa belajar tatap muka terbatas dimasa pendemi covid ini, sekolah tidak memaksa. Sekolah memberikan kebebasan kepada orangtua untuk mengizinkan anaknya belajar tatap muka atau tidak.

" Sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung, kita sudah berikan surat pernyataan kepada orangtua untuk mengizinkan anak belajar tatap muka atau tidak. Dari jumlah siswa ada, sekitar 66 orang tidak ikut dan kita tidak bisa memaksa kalau siswa tersebut ingin belajar daring," terang Aliyasman.

Mengenai skema pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan, kata Aliyasman, sekolah sudah mendesain 50 persen siswa masuk belajar tatap muka dan 50 persen lagi belajar daring dirumah. Setelah seminggu, bergantian siswa yang daring mengikuti pembelajaran tatap muka dan sebaliknya siswa yang tatap muka belajar daring dari rumah. Lama jam pelajaran yang disiapkan selama dua jam mulai jam 8 hingga jam 10. Sebelum masuk ke sekolah, siswa harus di cek dulu suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak. Siswa juga diharuskan memakai masker. Pintu masuk disiapkan tiga jalur yakni pintu gerbang pertama untuk kelas XII, gerbang kedua siswa kelas XI dan pintu gerbang ketiga untuk siswa kelas X. Didalam kelas, duduk siswa dijarak 1 hingga 1,5 meter. Setiap kelas hanya diisi maksimal 18 orang.

" Untuk persiapan SOP sudah kita siapkan mulai dari siswa berangkat sekolah, proses pembelajaran dan pulang siswa. Selain itu, masing masing kelas juga kita sediakan tempat cuci tangan dan sanitizer," katanya.

Tidak hanya persiapan prokes kesehatan, sekolah juga menyiapkan gugus covid sekolah terdiri dari 16 orang mulai dari kepala sekolah, waka, staf, hingga sekurity. Tim ini akan menjalankan fungsinya sesuai dengan tugasnya masing masing." Kapan tatap muka bisa dilaksanakan, kita masih tunggu izin kepala daerah dan tim gugus tugas. Yang jelas kita siap melaksanakan TMT," ujarnya. (zal)