50 Persen Siswa SMKN 1 Mempura Belajar TMT, Kepsek: Tempat Cuci Tangan Diperbanyak Supaya Tak Antrian

  • by Redaksi
  • Senin, 18 Januari 2021 - 23:46:45 WIB

 

Seriau,- Sebanyak 50 persen dari jumlah siswa SMKN 1 Mempura Kabupaten Siak melaksanakan pembelajaran Tatap Muka Terbatas (TMT), Senin (18/1). Kegiatan hari pertama pembelajaran TMT berjalan aman dan lancar dengan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh siswa dan guru harus melalui simulasi pembelajaran tatap muka terbatas yang sudah ditetapkan

" Simulasi pembelajaran TMT sudah kita terapkan mulai dari menerapkan protokol kesehatan (pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun). Hanya saja, saat mencuci tangan ditempat yang sudah kita sediakan, sedikit terjadi antrian karena siswa bergantian mencuci tangan," kata Kepala SMKN 1 Mempura, Siak, Hardiyanto, Senin (18/1) ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Guna mengatasi agar tidak terjadi antrian panjang saat mencuci tangan sebelum masuk ke sekolah, kata Hardiyanto, pihaknya akan menambah lagi tempat mencuci tangan agar tidak terjadi antrian saat siswa mencuci tangan. Bagi siswa yang membawa sanitizer juga tidak masalah. Tapi, sanitizer harus dipakai saat masuk gerbang sekolah." Tidak masalah juga kalau siswa membawa sendiri sanitizer dari rumah tapi pakainya saat masuk ke pintu gerbang sekolah. Sekolah juga menyediakan sanitizer. Setiap kelas kita sediakan sanitizer sebelum masuk ke kelas," kata Hardiyanto.

Pembelajaran tatap muka terbatas di SMKN 1 Mempura Siak, diikuti sekitar 360 siswa dari 737 siswa. Dalam skema pembelajaran tatap muka terbatas hanya 50 persen siswa yang belajar tatap muka selama seminggu. 50 persen siswa lagi tetap belajar secara online (daring) dirumah. Setelah seminggu, giliran siswa yang belajar dirumah mengikuti pembelajaran tatap muka disekolah." Skema pembelajaran tatap muka kita lakukan sistem blok perminggu secara bergantian. Hal ini kita lakukan agar materi selama perminggu tuntas dan tidak
berubah ubah. Makanya, kita pakai sif perminggu," katanya

Ditambakannya, waktu belajar tatap muka terbatas hanya dua jam saja mulai jam 8 sampai dengan jam 10. Dua jam ini diperuntukan untuk belajar praktek." Sekali lagi saya tekankan, selama pembelajaran tatap muka terbatas, kita mengedepankan keselamatan kesehatan guru dan siswa. Protokol kesehatan harus diterapkan baik guru dan siswa," ujarnya (zal)