SeRiau - Wali Kota Pekanbaru Firdaus sebut penanganan sampah di masa transisi masih belum normal. Ia menilai, keterbatasan personel dan alat menjadi kendala dalam penanganan sampah tersebut.

"Belum, artinya masa transisi ini belum normal," ucapnya.

Meski begitu, Ia berterima kasih kepada masing-masing OPD, kecamatan, kelurahan, Forum RT/RW, serta LPM yang turut membantu menangani sampah di masa transisi menjelang penentuan pemenang lelang.

"Karena, semua zona yang ditangani DLHK, ini kita sudah pasti, peralatan tidak cukup, personel tidak cukup, sekalipun sudah melakukan sewa alat, tetapi itu juga masih membutuhkan dukungan dari OPD, kecamatan, kelurahan, RT/RW, LPM dan bahkan Santri Tani," ungkapnya.

Dikatakannya, dukungan untuk menangani sampah ini bukanlah kerja satu atau hari, melainkan sampai ditetapkannya mitra dari hasil lelang.

"Diharapkan, lelang selesai akhir Januari dan Februari sudah kontrak, dan minggu pertama Februari pemenang lelang sudah siap-siap bekerja lagi," harapnya.

Dalam lelang ini, DLHK Pekanbaru kembali melelang zona yang sama dengan tahun sebelumnya. Lelang mulai tayang pada 4 Januari lalu. Untuk zona yang dilelang dibagi dua mitra yang akan dikerjasamakan.

Diketahui sebelumnya, pengangkutan sampah di Pekanbaru dilakukan oleh dua PT Samhana Indah dan PT Godang Tuah Jaya. Kedua habis masa kontrak pada 31 Desember 2020. Akibatnya, pada Januari 2021 terjadi kekosongan, sehingga mengharuskan DLHK Pekanbaru turun langsung untuk pengangkutan sampah tersebut hingga pemenang lelang ditetapkan. (**H)