Ketua MKKS SMPN: Dari 45 SMP Negeri, 50 Persen Sekolah Belajar Tatap Muka

  • by Redaksi
  • Kamis, 12 November 2020 - 18:12:48 WIB

 

Seriau,- Hampir 9 bulan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), rencananya mulai, Senin (16/11) Pemerintah Kota Pekanbaru telah mengizinkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka. Namun, seberapa banyak sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, belum diketahui secara pasti oleh ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Kota Pekanbaru.

" Informasinya, Senin depan sudah dimulai pembelajaran tatap muka. Namun, jumlah sekolah melaksanakan tatap muka khsusunya SMP Negeri hanya 50 persen. Ini artinya, dari 45 sekolah, hanya 22 atau 23 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka," kata Ketua MKKS SMPN Kota Pekanbaru, Dr. Asbullah. MPd, Kamis (12/11) di Pekanbaru.

Ketika ditanya sekolah mana yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, Asbullah menjawab setakad ini sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka belum turun dari Disdik Kota Pekanbaru. Tapi, berdasarkan informasi sekilas, sekolah yang berada di daerah pinggiran diprioritaskan dulu melaksanakan pembelajaran tatap muka." Hingga saat ini 50 persen dari jumlah SMPN yang melaksanakan tatap muka belum diberi tahu Disdik ke MMKS. Mungkin besok atau sabtu akan diberitahu. Tapi yang jelas, seluruh sekolah sudah mengajukan SOP untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Tapi jumlah sekolah, Disdik Pekanbaru yang menentukan," kata Asbullah

Dalam SOP-nya, kata Asbullah, pembelajaran tatap muka hanya 3 kali seminggu dengan durasi jam belajar tiga jam tanpa adanya jam istirahat. Dalam ruangan nanti diatur tempat duduk siswa. Selama pembelajaran tatap muka, guru terlebih dahulu masuk kelas dan pulang paling terakhir. Setiap kelas, akan diisi 20 orang siswa. Mata pelajaran yang diprioritaskan yakni mata pelajaran yang memerlukan banyak tatap muka seperti bahasa inggris, matematika dan IPA." Untuk teknisnya nanti sekolah yang mengatur, misalnya hari Senin seluruh siswa kelas VII , Selasa siswa kelas VIII dan Rabu siswa kelas IX. Satu ruangan hanya diisi 20 siswa," kata Asbullah.

Selama pembelajaran tatap muka, sekolah harus menerapkan protokol kesehatan mulai dari ketersediaan sanitizer, masker, tempat cuci tangan dan alat cek suhu. Bagi siswa yang tidak mengunakan masker tidak boleh mengikuti pembelajaran tatap muka. Begitu juga dengan siswa yang kurang sehat, tidak dianjurkan mengikuti pembelajaran tatap muka." Kita mendukung pembelajaran tatap muka. Hal ini untuk memaksimalkan materi pembelajaran tapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan baik guru dan siswa,"kata Asbullah yang juga Kepala SMPN 3 Pekanbaru ini. (zal)