Menteri Nadiem Harus Melek, Pembelajaran Daring Timbulkan Diskriminasi Peserta Didik


SeRiau - Proses belajar mengajar secara daring di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19) telah menimbulkan diskriminasi bagi peserta didik.

Demikian yang disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Zita Anjani.

Menurutnya tidak semua peserta didik punya sarana pendukung untuk proses tersebut.

"Justru yang terjadi sekarang adalah diskriminasi. Bagaimana tidak, yang bisa belajar yang mampu punya kuota dan gadget," kata Zita saat dihubungi, Kamis (2/7).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, tidak sedikit peserta didik yang tidak mampu mengakses pembelajaran secara daring dan engakibatkan siswa tersebut tidak bisa sekolah atau belajar.

"Ini realita. Dan Mas Menteri (Nadiem Makarim) harus melek terhadap fakta di lapangan. Banyak sekali, anak Indonesia yang tidak bersekolah karena diskriminasi pendidikan di era Mas Menteri," ungkapnya.

Selain itu Zita juga menyorot tagar atau hastag yang digaungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan uakni #MerdekaBelajar. Sebab katanya hal itu tidak menggambarkan kondisi sebenarnya.

Karena itu, Zita mendesak agar Nadiem harus memperhatikan segala aspek soal belajar mengajar saat wabah Covid-19 melanda tanah air, khususnya Ibukota.

"Mas Menteri mengusung tema #MerdekaBelajar. Jadi sekarang semua merdeka belajar boleh enggak juga tidak apa-apa. Yang mampu syukur bisa online dan miskin merana dan tidak bersekolah," tegasnya. (**H)


Sumber: rmol.id