Jokowi Tidak Mau Pemilihan Presiden Di MPR

  • by Redaksi
  • Jumat, 29 November 2019 - 19:04:40 WIB

SeRiau - Wacana pemilihan presiden melalui MPR, tidak secara langsung oleh masyarakat, kembali menguat beberapa hari terakhir. Wacana tersebut didukung oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat bertemu ketua MPR Bambang Soesatyo.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menginginkan pemilihan presiden dilakukan secara langsung oleh rakyat. Jokowi tak mau pemilihan presiden itu kembali dilakukan oleh MPR.

“Beliau tegas mengatakan, 'saya lahir dari pemilihan presiden secara langsung. Karena itu, saya akan tetap mendukung pemilihan presiden secara langsung, tidak melalui MPR'," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/11).

Menurut Fachrul, apa pun pendapat masyarakat mengenai mekanisme pemilihan presiden, Jokowi tetap ingin rakyat memilih langsung.

"Beliau lahir dari pilkada langsung, baik di Solo, gubernur jakarta, dan lahir juga dari pemilihan presiden langsung dua kali di Indonesia. Karena itu sesuai dengan konstitusi UUD 1945," ulang Fachrul lagi.

Sebelumnya, Bamsoet pernah melempar wacana tersebut. Menurutnya, pemilihan presiden lewat MPR sesuai dengan sila keempat Pancasila.  Bamsoet juga menganggap pilpres langsung telah membuat masyarakat terbelah. Karenanya, dia meminta lembaga-lembaga survei mengevaluasi pilpres secara langsung dan meneliti dampak positif dari pilpres lewat MPR seperti dahulu.

Wacana pilpres melalui MPR kembali menguat ketika Bamsoet berkunjung ke kantor PBNU pada Rabu (27/11).

"Kami juga hari ini mendapat masukan dari PBNU berdasarkan hasil Munas PBNU sendiri di tahun 2012 di Cirebon yang intinya adalah PBNU merasa pemilihan presiden dan wapres lebih bermanfaat, bukan lebih baik, lebih tinggi kemaslahatannya lebih baik dikembalikan ke MPR ketimbang (dipilih rakyat) langsung," kata Bamsoet. (**H)


Sumber: rmol.id