Polda Jatim Bantah Paksa Pelajar Papua Ikrar Cinta NKRI

  • by Redaksi
  • Kamis, 29 Agustus 2019 - 17:27:37 WIB


SeRiau - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera membantah tudingan aparat memaksa pelajar dari Papua membacakan teks kecintaan terhadap Indonesia, di salah satu sekolah di Pasuruan, Jawa Timur.

"Enggak benar itu," kata Barung kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/8). 

Bantahan itu merespons foto dan video yang beredar di media sosial, yang merekam suara remaja diduga dari Papua mengaku mencintai Indonesia.

Dalam video berdurasi kurang lebih 27 detik itu, terdengar suara serentak dari siswa sedang mengikrarkan diri cinta NKRI. 

"Pace mace kita pelajar Papua, Kita nyaman, aman, belajar di Pasuruan, Kami cinta Papua, Kami cinta Indonesia, Salam dari SMK Negeri Winongan Pasuruan Jawa Timur," kata siswa serentak, seperti dikutip dari video yang beredar. 

Video itu diunggah akun Twitter Veronica Koman, @VeronicaKoman dan dipublikasikan Senin (26/8). Kepada CNNIndonesia.com, Veronica yang kerap mengadvokasi masyarakat Papua, menyebut salah satu anak yang mengikuti acara tersebut sempat menangis.

"Itu salah satu anak dari pengakuannya dia sampai keluar dari kelas, lalu nangis. Kira-kira itu dipaksa atau tidak, trauma atau tidak?" ujarnya.

Menurut Veronica, perbuatan tersebut dapat dikatakan melawan hukum dan melanggar konstitusi Indonesia. Ia juga menegaskan agar siswa Papua tersebut tidak mendapat gangguan karena insiden tersebut menciptakan trauma tersendiri bagi para siswa. 

"Konstitusi kita kan menjamin hak kebebasan berpikir dan hati nurani. Kalau misalnya di sidak itu ada satu siswa yang sampai nangis gitu, lalu trauma dan merasa terpaksa, itu kan sudah melanggar hak tersebut," jelasnya. 

Barung sendiri enggan bicara lebih banyak soal ini. Dia hanya mengirim salinan surat dari Kapolres Pasuruan AKBP Rizal Martomo kepada Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan.

Dalam surat itu disebut pada hari Senin 26 Agustus 2019, telah dilaksanakan kegiatan perekaman video tentang  kebersamaan, keamanan dan kenyamanan pelajar asal Papua selama berada di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Acara itu seperti ditulis dalam surat, diselenggarakan oleh Polres Kabupaten Pasuruan bersama Pemkab. Pasuruan.

"Video tersebut dibuat juga untuk melindungi pelajar asal Papua yang sedang belajar di wilayah Kabupaten Pasuruan," demikian keterangan dalam surat.

Selanjutnya pada poin B ditulis bahwa polisi sama sekali tidak melakukan pemaksaan ataupun rekayasa terhadap para pelajar asal Papua untuk menyanyikan lagi yang dibuat kepolisian.

 

 

 

Sumber CNN Indonesia