Sejumlah Warga di Kalimantan Juga Salat Id di Tengah Asap Karhutla


SeRiau - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini benar-benar sudah mengganggu aktivitas warga baik terjadi di Sumatera maupun Kalimatan. Bertepatan Idul Adha, sejumlah warga terpaksa beribadah di kepungan asap.

Dilansir Antara, Minggu (11/8), ribuan umat muslim di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, tetap melaksanakan ibadah Salat Idul Adha tahun 2019 di lapangan terbuka, Taman Alun-alun Kapuas Pontianak.

Meski merasakan asap, namun warga seperti sudah biasa dengan karhutla sehingga tak tampak mereka memakai masker atau penghalau asap serupa.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan kondisi ISPU (indeks standar pencemaran udara) di wilayah Kota Pontianak, Kalimantan, masih dalam kategori tidak sehat, sehingga masyarakat harus mengurangi aktivitasnya di luar rumah.

"Kalau memang aktivitas di luar tidak begitu penting, sebaiknya dikurangi, dan kalau pun harus keluar rumah sebaiknya menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung," katanya.

Di Palangka Raya, sejumlah warga juga terpaksa Salat Idul Adha dalam kondisi udara tercemar asap karhutla. BMKG Palangka Raya menyatakan jarak pandang di Kota Palangka Raya kembali memburuk dengan jarak maksimal 550 meter.

"Itu terjadi pada pukul 07.30 WIB. Jarak pandang kemudian membaik pada pukul 08.30 WIB dengan jarak pandang maksimal mencapai 2.000 meter," kata prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Renianata, Minggu.

Melalui sambungan telpon dia menambahkan jarak pandang di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu kemudian terus membaik hingga mencapai 6.000 meter pada pukul 14.00 WIB.

"Namun biasanya kabut asap akan kembali menebal pada sore hari. Hal ini karena pada sore dan pagi hari kelembaban udara bertambah," katanya. (**H)


Sumber: kumparan.com