UMRI Raih Penghargaan Rekor MURI Replika Tanjak Terbesar di Indonesia


 

SeRiau - Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) berhasil meraih Museum Rekor Indonesia (MURI) Replika Tanjak Terbesar di Indonesia. Penyerahan piagam MURI ini diserahkan oleh perwakilan MURI Awan Rahargo kepada Rektor UMRI Dr MUbarak MSi, Ahad, (31/3) di Kampus UMRI Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru

Awan Rahargo mengatakan  pemberian rekor MURI kepada UMRI yang telah mambuat Tanjak Tebing Runtuh tersebut sudah sesuai dengan kriteria pemberian penghargaan yakni dalam membuat objek yang luar biasa.

" MURI memberikan penghargaan itu adalah dalam bentuk kegiatan yang terukur, seperti melaksnakan kegiatan dengan jumlah yang terlibat sangat banyak, membuat sesuatu yang unik, dan UMRI ini adalah membuat suatu objek yang cukup besar dan ini baru pertama di Indonesia. Makanya hari ini kita menyerahkan penghargaan piagam Rekor MURI ke 8940 untuk UMRI," kata Awan, Ahad (31/3) di Pekanbaru

Sementara Gubernur Riau yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Riau Yoserizal Zein mengapresiasi penghargaan yang diraih oleh UMRI dalan pembuatan Tanjak Tebing Runtuh terbesar di Indonesia. Umri dalam hal ini telah menjaga kebudayaan Melayu, dimana Tanjak merupakan salah satu artepak kebudayaan Melayu yang meski sempat terpinggirkan, namun dalam beberapa tahun terakhir, tanjak ini menjadi tren yang tidak hanya dipakai oleh para tetua, tetapi juga para generasi muda.

Selain itu, UMRI juga merupakan Universitas yang konsen dalam menciptakan entrepnuership sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini sangat sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Riau yang sangat memperhatikan ekonomi kreatif yang dilakukan masyarakat.

" Kita sangat mendorong pelaku-pelaku usaha ekonomi khususnya dari para generasi muda, seperti yang dilakukan UMRI. Ini adalah sebuah terobosan baru yang sangat kita apresiasi, kegiatan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berbasis budaya," katanya
 
Bahkan, melalui kreatifitas yang mereka buat, saat ini terdapat berbagai macam jenis Tanjak, yang berada ditengah masyarakat Riau. Kondisi ini tentu sangat positif bagi Riau, khususnya dalam menjaga dan terus melestarikan kebudayaan melayu.

Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Al Azhar juga mengapresiasi apa yang dilakukan UMRI dengan membuat Tanjak terbesar di Indonesia. Semoga UMRI tetap terdepan dalam mempertahankan kebudayaan Melayu dalam artian mengembalikan nilai-nilai kebudayaan Melayu dalam kehidupan sehari-hari dan artepak." Tanjak sesuai yang memiliki nilai tinggi dalam Melayu. Dari letaknya di kepala, maka tanjak berhubungan dengan fungsi kepala dari yang teratas bagian tubuh, Kepala merupakan simbolisasi dari kehormatan bagian tubuh," kata Al Azhar.

Dari inventarisir yang dilakukan Alm H Tennas Effendi, kata Al Azhar, terdapat 76 jenis tanjak Malayu Riau. Dan jumlah itu jika sekarang di inventarisir tentu akan lebih banyak lagi jumlahnya. Hal itu dikarenakan semakin kreatifnya kaum milenial Melayu dalam membuat berbagai jenis Tanjak di negeri ini.

" Bahwa budaya melayu itu tidak akan hilang dibumi, karena ada anak-anak melayu yang akan terus mempertahakan dan yang lebih membanggakan adalah akan terus menciptakan inovasi-inovasi dalam memajukan dan mengembangkan budaya Melayu ini," katanya

Rektor UMRI Dr H.Mubarak.Msi mengatakan terus mempertahankan dan membudayakan budaya melayu yang sebenar benarnya salah satunya pengunaan tanjak. Umri juga terlibat aktif dalam mensosialisasikan dan melestarikan pengunaan tanjak. Karena, tanjak ini merupakan cerminan kearifan  seseorang.

" Dalam waktu dekat ini kita akan mengimplementasikan pengunaan tanjak di Kampus." Kita akan tetapkan hari pengunaan pakaian melayu lengkap di kampus mulai dari tanjak, baju dan selempang kepada dosen dan karyawan Umri. Selama ini, hanya baju melayu saja. Ini nanti akan kita SK kan hari pengunaan pakaian melayu lengkap," kata Rektor (zal)