GM 'Bungkam' Trump dengan Investasi Rp25 Triliun di AS


SeRiau - General Motors Co mengumumkan akan mengucurkan dana investasi US$1,8 miliar atau setara Rp25,7 triliun dan menciptakan 700 lapangan kerja baru di Amerika Serikat (AS). Investasi tersebut sekaligus merespon kritikan Presiden AS Donald Trump yang menyoroti rencana penutupan lima pabrik GM di AS pada November 2018.

Pada akhir tahun lalu GM menjelaskan melakukan penutupan tujuh pabrik di AS dan sejumlah negara serta PHK ribuan pekerja atas perubahan minat konsumen terhadap mobil-mobil GM. Raksasa otomotif itu pun fokus pada kendaraan pikap dan sport utility vehicle (SUV) yang populer serta model mobil listrik di masa depan.

Penutupan fasilitas produksi mobil-mobil GM dilakukan mulai akhir tahun lalu di antaranya tiga pabrik perakitannya di Amerika Utara, yakni Oshawa berlokasi di Ontario, Kanada, Hamstrack di Detroit, Michigan, dan Lordstown di Warren, Ohio.

Namun pada pekan lalu GM menjelaskan bahwa perusahaannya akan melanjutkan aktivitas produksi di Lordstown, Ohio. Melanjutkan fasilitas tersebut berdasarkan keputusan GM yang mana hanya untuk memproduksi mobil-mobil 'pesanan khusus'.

Ada pun dari dana yang disiapkan pihak GM, sekitar U$300 juta akan dialihkan untuk produksi kendaraan listrik di pabrik Orion GM di Michigan, dan diprediksi akan menyerap 400 lapangan kerja, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Senin (25/3).

"Kami sangat senang menciptakan lapangan pekerjaan baru dan investasi ini ke AS," kata GM Chief Executive Mary Barra dalam mengumumkan rencana tersebut kepada karyawan di Orion.

"Kendaraan listrik Chevrolet yang baru adalah langkah positif menuju komitmen kami untuk masa depan yang 'serba' listrik. GM akan terus berinvestasi di AS kami di mana kami melihat peluang untuk tumbuh."

GM tengah menghadapi peningkatan biaya produksi untuk transformasi teknologi, perang dagang AS-China dan risiko perdagangan Amerika Utara. 

Terlepas dari itu GM berusaha keluar dari masalah dengan menambah investasi baru dengan harapan membantu perusahaan mematuhi aturan baru yang disepakati di bawah kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara yang telah direvisi (perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada, atau USMCA). (**H)


Sumber: CNN Indonesia