Ma'ruf Amin Usulkan Anggaran Pendidikan Pesantren Rp20 Triliun dari APBN

  • by Redaksi
  • Selasa, 19 Februari 2019 - 20:40:36 WIB

SeRiau - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengusulkan anggaran pendidikan pesantren sebesar Rp10 hingga Rp20 triliun dalam APBN. Hal tersebut merupakan komitmen dirinya terhadap pemajuan pendidikan pesantren.

"APBN kita itu sekitar Rp2.000 triliun lebih. 20 persennya itu untuk pendidikan atau sekitar Rp400 miliar. Dengan adanya RUU Pesantren, saya mengusulkan Rp10 triliun sampai Rp20 triliun itu untuk pengembangan pendidikan pesantren," kata Ma'ruf dalam keterangan persnya di Ponpes Tanara, Serang, Banten, Selasa (19/2/2019).

Mustasyar PBNU itu mengatakan, selama ini Presiden Jokowi telah memberikan perhatian besar kepada pesantren, santri, dan ulama. "Yang menetapkan Hari Santri Nasional adalah Pak Jokowi. Itu berarti Pak Jokowi cinta kepada santri dan ulama," paparnya.

Nantinya setelah disahkan RUU tentang Pesantren, perhatian pemerintah terhadap pesantren akan semakin tinggi.

Menurutnya, selama ini perhatian Jokowi terhadap ulama dan santri sangat tinggi. Selain menetapkan Hari Santri Nasional, Jokowi juga membuat lembaga Komite Nasional Keuangan Syariah. "Karena ekonomi syariah itu ekonomi bagi hasil. Karena Pak Jokowi itu orang Jawa maka ekonomi syariah itu 'maro lan mertelu' (bagi hasil)," katanya.

Selain itu, Jokowi juga mendirikan Bank Wakaf Mikro di pesantren-pesantren. Sejauh ini sudah ada 50 titik. "Saya minta 1.000 (titik) per pesantren Rp4 miliar," urainya.

Sebagai bentuk kecintaan terhadap Islam, Jokowi juga mendirikan Majelis Dzikir Hubbul Wathon. "Saya sebagai Dewan Penasihat, Pak Jokowi sebagai Dewan Pembina. Yang pertama dilakukan zikir di Istana pada 1 Agustus. Sudah dua kali zikir di Istana setiap 1 Agustus. Yang lain mana? Apa yang sudah dilakukan. Saya percaya kalau nanti beliau jadi presiden lagi, Beliau ingin produk halal Indonesia jadi produk halal dunia," tuturnya.

Kiai Ma'ruf menegaskan bahwa Jokowi tidak hanya meminta dukungan ulama, tapi juga mengandeng ulama menjadi wakil presiden. Maka dia pun meminta masyarakat Banten mendukung paslon Jokowi - Ma'ruf untuk meraih kemenangan pada Pilpres 17 April mendatang.

"Hari ini orang Banten diajak jadi calon wakil presiden. Besok ada orang Banten jadi presiden. Kalau orang Banten tidak dukung orang Banten, ya kelewatan," paparnya.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menuturkan, sejauh ini dari berbagai survei paslon 01 sudah menang di hampir semua provinsi. "Menang dimana-mana, kalau Banten kalah kan isin (malu). Wong Banten kok gak bisa dipercaya makanya kudu menang," kata Ma'ruf.

Menurut Kiai dia, salah satu bukti Jokowi sangat menghormati ulama yaitu dengan mengangkat dirinya yang merupakan pimpinan tertinggi NU sebagai cawapres.

"Kita menerima (tawaran sebagai cawapres) karena itu penghormatan pada ulama. Pak Jokowi sebenarnya bisa mengangkat wakil presiden dari tentara, profesional, politisi, tapi Pak Jokowi mengangkat saya yang ulama berarti Pak Jokowi mencintai ulama. Ada yang bilang Pak Jokowi gak senang ulama, wakile ae ulama," paparnya.

Sementara itu, Wakil Rais Suriyah PWNU Banten KH Ahmad Junaedi optimistis pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf akan unggul di Banten. Menurutnya, sejauh ini konsolidasi di kalangan ulama sudah cukup solid.

"Insyaallah beliau menang. Dan saya melihatnya ketika saya turun (ke lapangan) sana itu (kubu Prabowo-Sandi) hanya chasing saja dengan cara memasang spanduk, itupun sering tak izin dengan yang menguasai wilayah. Itupun hanya chasing-chasing saja. Jadi kami yakin untuk Banten ini insyaAllah menang. Memang untuk 2014 kalah. Sekarang untuk (ponpes) salafi dan NU kompak semua," urainya. (**H)


Sumber: Okezone