PDIP dan PSI Bantah Tuduhan soal Dalang Indonesia Barokah

  • by Redaksi
  • Selasa, 29 Januari 2019 - 20:12:43 WIB

SeRiau - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membantah tudingan yang menyebutnya sebagai dalang di balik Tabloid Indonesia Barokah yang tengah marak di beberapa wilayah di Pulau Jawa menjelang Pilpres 2019.

Hal itu merespons tuduhan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief terhadap dirinya dan PSI yang menjadi dalang penyebaran Tabloid Indonesia Barokah.

Ia menyatakan Partai Demokrat dalam kondisi tertekan di Pilpres 2019, sehingga melancarkan strategi yang bernuansa menyerang orang lain.

"Strategi Demokrat sudah berubah, mungkin karena tertekan, terus dia menggunakan strategi menyerang lewat Andi Arief," kata Hasto saat ditemui di kawasan Jakarta, Selasa (29/1).

Lebih lanjut, Politikus PDIP itu mengaku tengah mengkaji pernyataan Andi Arief soal Tabloid Indonesia Barokah itu sebelum dilaporkan ke pihak kepolisian.

Ia mengaku sudah menyerahkan berbagai pernyataan kontroversial Andi Arief ke tim hukum TKN untuk dikaji lebih lanjut.

"Nanti tim hukum aja, kita serahkan ke tim hukum aja, kita ngurus rakyat aja. Nanti dikumpulin deh tuduhan-tuduhannya. Yang dituduh-tuduh itu malah mendapat berkah," kata dia.

Sementara, Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi menilai tuduhan Andi Arief terhadap partainya menjadi dalang di balik Tabloid Indonesia Barokah sebagai tindakan zalim.

"Sekarang Andi lagi-lagi menggiring opini jahat bahwa PSI mendalangi tabloid Barokah. Memang ada kata menduga, tapi juga tak ada rasionalitas dugaannya sehingga sama saja dengan dugaan kosong yang zalim sekali," kata Dedek dalam keterangannya, Selasa.

Dedek meminta kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memecat Andi Arief dari partai berlogo Bintang Mercy tersebut.

"Citra SBY diluluhlantakan oleh seorang kader yang kami nilai adalah bagian dari politik kebohongan yang jauh dari politik santun," kata Dedek.

Dedek mengatakan Andi Arief merupakan sosok politikus dengan rekam jejak sebagai politikus yang kerap kali terlibat menyebarkan berita bohong (hoaks) di Pilpres 2019 ini.

Ia mencontohkan Andi permah menyebut Prabowo sebagai politikus kardus karena memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya akibat mahar Rp500 miliar. 

Selain itu, kata dia, Andi turut memiliki rekam jejak dalam penyebaran kabar bohong soal tujuh kontainer kertas suara tercoblos.

Dedek memambahkan bahwa SBY seakan-akan membiarkan dan merestui sikap Andi Arief itu karena tak pernah mengambil sikap tegas selama ini.

"Melihat track record pak Andi Arief dalam beberapa bulan terakhir dan respons pak SBY yang terkesan membiarkan, saya jadi meyakini bahwa pak SBY merestui apa yang diucapkan pak Andi," kata dia.

Andi Arief menyebut kemungkinan ada tiga dalang penerbitan dan peredaran Tabloid Indonesia Barokah di berbagai wilayah Indonesia. Tiga pihak itu berasal dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

"Hanya ada tiga kemungkinan politik otak politik culas menghalalkan segala cara di kubu TKN Jokowi termasuk Indonesia Barokah: Hasto [Kristiyanto] Sekjen PDIP, Ali Ngabalin, Anak muda PSI," tutur Andi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Meski demikian, Andi tidak menyebut ketiganya telah menerbitkan dan mengedarkan Indonesia Barokah. (**H)


Sumber: CNN Indonesia