SeRiau - Pemerintah mengimpor jagung lagi sebanyak 30.000 ton untuk kebutuhan pakan ternak. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution impor dibutuhkan karena harga jagung .
"Masih ada kekosongan dan harga belum turun sehingga petelor masih kesulitan," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Mantan Dirjen Pajak ini juga menyebut, 30.000 ton jagung pakan ternak baru mulai dieksekusi pada Februari tahun ini, atau setelah kuota 100.000 ton di 2018 selesai pada Januari 2019.
"Jadi ada 30.000 ton itu akan habis Februari akhir," kata Darmin
Selain itu, Darmin mengungkapkan bahwa impor 30.000 ton jagung pakan ternak ini untuk mengisi kebutuhan sampai waktu panen di April 2019.
"Panen jagung Maret-April masih ada kekosongan dan harga belum turun sehingga petelor masih kesulitan," kata Darmin.*#
Sumber: detikfinance