Pengusaha Khawatir Dolar AS Tembus ke Rp15.000 di Pekan Depan


 

Jakarta, SeRiau-  Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengaku khawatir dengan pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini. Bahkan, mereka khawatir rupiah anjlok ke level 15.000 per dolar AS.

Ketua Hipmi Bidang Ekonomi Muhammad Idrus mengaku kekhawatiran tersebut didasarkan pada analisis beberapa ekonom belakangan ini. 

"Hari ini analis sudah memprediksi rupiah akan jatuh ke 14.600 per dolar AS, jadi antisipasi kemungkinan terburuk pekan depan, rupiah tembus 15.000 per dolar AS," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/7).


Karenanya, lanjut Idrus, Hipmi mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mengatasi pelemahan rupiah tersebut. 

Ia meminta Jokowi segera mencari solusi jitu agar pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini tidak semakin menjadi.

Pelemahan rupiah belakangan ini tidak hanya dipicu oleh faktor eksternal, baik dari kebijakan suku bunga AS maupun perang dagang yang berkecamuk antara Negeri Paman Sam dengan China. Tetapi juga dipicu oleh faktor internal.


"Presiden perlu segera bertindak, jangan sampai rupiah tembus 15.000 per dolar AS," terang dia.

Idrus mengatakan kalau rupiah sampai amblas ke level 15.000 per dolar AS, ekonomi Indonesia bisa menghadapi masalah. Maklum saja, industri Indonesia saat ini banyak bergantung pada bahan baku impor.

"Kalau rupiah melemah terus, industri kita bisa kolaps," jelasnya.

Selain meminta presiden segera ambil solusi atas pelemahan rupiah, Idrus juga mengimbau masyarakat peduli dengan ekonomi dalam negeri. Ia meminta masyarakat tidak memborong dolar agar tekanan rupiah tidak semakin bertambah.


"Peran serta masyarakat khususnya kalangan elit diharapkan, agar tidak borong dolar," tutur dia.

Nilai tukar rupiah terus melemah sejak awal tahun lalu. Pada awal tahun ini, rupiah masih diperdagangkan di kisaran 13.555 per dolar AS.

Tapi, Juli ini dolar AS merangkak ke Rp14.400 an. Pelemahan tersebut salah salah satunya dipicu oleh kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika, The Federal Reserve.

Bank Indonesia  (BI) sebenarnya sudah menaikkan suku bunga acuan mereka sebanyak 100 basis poin dalam dua bulan ini agar pelemahan tersebut bisa ditahan.

Tapi, upaya tersebut sampai saat ini belum membuahkan hasil menggembirakan. ( Sumber : CNNindonesia.com)