KPK Periksa Bamsoet untuk Cari Bukti Tambahan Kasus e-KTP


 

SeRiau- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan mengatakan pemeriksaan terhadap Ketua DPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet dilakukan untuk mencari bukti baru kasus korupsi e-KTP. Pihaknya tak bisa memastikan Bamsoet akan menjadi tersangka kasus ini.

"Apa kemudian [Bambang] menjadi tersangka? Sudah barang tentu tidak ada jaminan untuk itu. Kami harus menemukan dua alat bukti dulu [sebelum penetapan tersangka)," ucapnya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/6).


Basaria menegaskan penggalian informasi dari Bamsoet bertujuan untuk mengklarifikasi informasi di persidangan. Yakni, soal aliran uang serta proses penganggaran proyek e-KTP yang ditaksir merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.


"Pemanggilan itu tidak dalam hal-hal baru, karena masih dalam proses pengembangan menemukan bukti lain," kata dia.

Diketahui, hari ini rencananya Bambang alias Bamsoet dimintai keterangan terkait perkara dugaan korupsi pengadaan e-kKTP untuk tersangka Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, yang juga keponakan terpidana kasus e-KTP Setya Novanto, dan pengusaha Made Oka Masagung. 


Tetapi, Bambang menyatakan tidak dapat memenuhi panggilan KPK karena padatnya jadwal protokoler di DPR dan jadwal pertemuan dengan berbagai organisasi. 

Bamsoet juga pernah dipanggil untuk melengkapi berkas penyidikan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo, pada Desember 2017. Namun mantan Ketua Komisi III itu mangkir lantaran tengah mengikuti kegiatan partai.

Sebelumya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah berkata KPK mengirimkan surat panggilan terhadap Bamsoet dan sejumlah anggota DPR lainnya jauh-jauh hari supaya mereka dapat hadir dan memberikan keterangan sebagai saksi. 

Sebagai anggota dewan, mereka diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat dengan mengikuti proses hukum.

Menanggapi hal itu, Bamsoet menyatakan dirinya ingin memberikan keterangan terhadap KPK supaya perkara megaproyek ini dapat segera selesai. 

Ia juga menyadari Ketua DPR seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. Tetapi, Bamsoet menyayangkan padatnya agenda membuatnya tak bisa memberikan keterangan terhadap lembaga antirasuah pagi tadi. (Sumber : Cnnindonesia.com