Pompeo: Denuklirisasi, Korut Bakal Dapat Bantuan Ekonomi dari AS


SeRiau - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, menyatakan keputusan menggelar pertemuan berada di tangan Korea Utara (Korut).

Pompeo mengatakannya dalam rapat dengar pendapat dengan Komite Bidang Luar Negeri, seperti dilansir kantor berita AFP Rabu (23/5/2018).

Dalam pertemuan tersebut, Pompeo berkata pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong Un sesuai jadwal, 12 Juni nanti di Singapura.

Menteri 54 tahun itu berkata, dia menyerahkan keputusan untuk menggelar pertemuan kepada Kim. Sebab, Kim-lah yang meminta pertemuan.

"Dia yang meminta bertemu, dan presiden menyetujuinya. Saya sangat berharap perundingan itu dilaksanakan sesuai jadwal," ujar Pompeo.

Terdapat optimisme dalam pernyataannya bahwa perundingan bakal terjadi, dan menghasilkan keputusan baik bagi dunia.

Pompeo sudah dua kali bertemu empat mata dengan Kim di Pyongyang. Masing-masing diyakini terjadi pada 1 April dan 7 Mei yang lalu.

Dari hasil kunjungannya, Pompeo mengatakan kepada Kim bahwa Negeri "Paman Sam" siap membantu perekonomian negeri komunis tersebut.

Asalkan, Kim bersedia melakukan langkah nyata menyerahkan segala senjata nuklirnya. "Dia juga meminta jaminan keamanan jika terjadi denuklirisasi," imbuhnya.

Mantan direktur badan intelijet pusat (CIA) itu menolak berkomentar ketika ditanyakan apakah AS membatalkan latihan militer gabungan dengan Korea Selatan (Korsel) untuk meredakan Kim.

"Dalam pandangan saya, kami tidak berniat untuk mengulur waktu pertemuan dengan Ketua Kim. Kami tidak akan memberi kelonggaran apapun," tegasnya.

Sebelumnya, Korut melalui KCNA mengancam bakal membatalkan pertemuan dengan AS setelah Washington menggelar latihan militer gabungan dengan Korsel.

Latihan gabungan bersandi "2018 Max Thunder" terebut dilaksanakan pada pekan lalu, dan melibatkan 100 pesawat tempur. (**H)


Sumber: KOMPAS.com