Mahathir: Saya yang Perintahkan Najib Razak Dicekal


SeRiau - Perdana Menteri Baru Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan pencekalan Najib Razak ke luar negeri adalah atas perintahnya. 

"Benar bahwa saya mencegah Najib pergi meninggalkan negara ini... sejauh yang saya tahu, ia dan istrinya (dicekal). Saya tak tahu soal orang lain," kata Mahathir dalam konferensi pers, Sabtu (12/5), seperti dikutip dari Reuters.

Pada Sabtu pagi, Departemen Imigrasi Malaysia memasukkan nama Najib dan istrinya Rosmah Mansor dalam daftar hitam. 

Keputusan itu diumumkan hanya beberapa menit setelah Najib menggungah di Facebook pribadinya bahwa ia akan berlibur di luar negeri.

Semula Najib dan istrinya Rosmah Mansor akan berangkat dari Malaysia menuju Indonesia dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta sekitar pukul 10 tadi. 

Mahathir juga mengatakan ia telah mengganti Jaksa Agung Malaysia yang memutuskan Najib tidak bersalah dalam skandal korupsi besar-besaran 1Malaysia Development Berhad (1MDB). 

"Kami telah menempatkan sejumlah pembatasan bagi pihak-pihak yang salah mengambil keputusan, atau melakukan kesalahan," kata Mahathir. 

"Jadi saat ini kami tak lagi memiliki Jaksa Agung."

Mahathir juga menyatakan telah menginstrusikan pemublikasian laporan terkait 1MDB yang sebelumnya dinyatakan sebagai rahasia negara. 

Mantan Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun, Mahathir kembali ke dunia politik dengan janji membongkar skandal 1MDB. Ia memenangi Pemilu Malaysia dengan bergabung dengan partai oposisi, termasuk mantan musuh politiknya yaitu Anwar Ibrahim.

Anwar, 70, saat ini sedang menjalani hukuman penjara lima tahun karena kasus sodomi, kasus yang disebut pendukungnya didasari motif politik.

Mahathir mengatakan Yang Dipertuan Agung Raja Malaysia telah mengindikasikan akan memberikan pengampunan pada Anwar Ibrahim.

"Proses ini memiliki beberapa regulasi dan aturan yang harus kami taati," kata Mahathir.

"Kami akan memulai prosesnya segera mungkin, untuk pengampunan dan pembebasannya. Sementara soal perannya di masa depan, hal ini akan ditentukan oleh partai." (**H)


Sumber: CNN Indonesia