PAN Minta Gatot Komunikasi Jika Serius Maju Capres


SeRiau - Partai Amanat Nasional (PAN) meminta mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo untuk membuka komunikasi politik jika serius mencalonkan diri sebagai bakal calon presiden di pilpres 2019.

"Kalau Gatot serius untuk running di pilpres dia harus melakukan komunikasi dengan parpol lain yang belum deklarasi, salah satunya PAN," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (23/4).

Viva pun menyanjung sosok Gatot yang juga disebutnya dekat dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Namun, untuk menjadikan Gatot sebagai calon alternatif, Viva mengatakan hal tersebut akan tergantung dari komunikasi antarpartai politik yang belum menentukan sikap.

"Itu tergantung komunikasi parpol. Kalau Gatot berkeinginan jadi kader PAN kami akan senang sekali," katanya. 

Soal calon presiden yang akan didukung PAN, kata Viva, akan diputuskan dalam rapat kerja nasional (rakernas) mendatang.

Sementara itu bagi Gatot, jika ingin maju dalam kontestasi pilpres 2019 ia harus mendapatkan dukungan dari partai di parlemen.

Mantan Panglima TNI itu minimal harus mendapat dukungan dari gabungan partai yang memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional. Saat ini, Gatot hanya mengandalkan sejumlah kelompok relawannya. 

Sementara itu, Demokrat, PKB dan PAN belum menentukan sikap untuk Pilpres 2019. Belakangan, bergaung nada yang menyatakan partai-partai tersebut berpeluang membentuk poros ketiga.

Jumlah kursi ketiga partai mencukupi untuk mengajukan calon presiden. Demokrat memiliki persentase suara 10,2 persen atau kursi 10,9 persen, PAN (suara 7,7 persen/kursi 8,8 persen), dan PKB (suara 9,0 persen, kursi 8,4 persen). Namun sampai saat ini belum ada perkembangan berarti terhadap kemunculan poros ketiga.

Pekan lalu, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menyatakan tak mudah untuk mewujudkan poros ketiga dalam Pilpres 2019.

"Untuk mewujudkan (wacana) poros ketiga butuh keajaiban, " kata Zulkifli di Surabaya, Selasa (17/4). ***

(sumber CNN Indonesia)