SeRiau.com - Demam pada anak yang mengalami diare masih menjadi persoalan serius. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menyebutkan bahwa diare adalah penyebab kematian pada 42,5% bayi dan 25,2% anak usia 1-4 tahun.
Penyakit ini menyebabkan frekuensi buang air besar (BAB) meningkat (lebih dari tiga kali sehari), dengan konsistensi tinja yang lunak dan cenderung encer.
Diare pada anak paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Selain nyeri perut dan demam, diare akibat infeksi virus pada anak juga dapat menyebabkan keluhan mual, muntah, penurunan nafsu makan dan minum.
Diare dan demam pada anak
Demam yang terjadi bersamaan dengan diare utamanya disebabkan oleh infeksi rotavirus. Orangtua tidak perlu terlalu khawatir, karena demam sebenarnya merupakan mekanisme tubuh untuk melawan infeksi yang sedang terjadi.
Dan perlu Anda ketahui, tingginya suhu demam tak bisa dijadikan acuan untuk menunjukan keparahan penyakit yang terjadi. Ini karena beberapa penyakit berat justru menyebabkan demam dengan suhu rendah. Sebaliknya, penyakit ringan bisa saja menunjukkan demam dengan suhu yang tinggi.
Mengatasi diare di rumah
Sebagian besar kasus diare tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, Anda tetap harus melakukan tindakan agar penyakit tersebut tidak bertambah parah.
Beberapa teknik rumahan yang dapat Anda terapkan sebagai kiat mengatasi diare pada anak, antara lain:
Perbanyak asupan cairan
Saat anak diare, dirinya harus lebih banyak mengonsumsi cairan. Pastikan anak minum meskipun hanya sedikit. Hindari pemberian jus buah atau minuman bersoda, karena hal ini dapat membuat diare semakin parah.
Makanan
Untuk anak yang diare, Anda dapat memberikan bubur atau makanan berkuah lainnya. Jika si Kecil tak mau, berikan makanan apa pun yang ia inginkan. Namun pastikan Anda tidak memberikan makanan yang mengandung lemak atau bersifat pedas.
Kapan harus ke dokter?
Jika anak Anda berusia di bawah lima tahun dan mengalami diare disertai demam dengan suhu lebih dari 40,5⁰C, atau berusia kurang dari enam bulan dan mengalami demam hingga 38⁰C, maka sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter. Ini karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa anak berpotensi tinggi untuk mengalami dehidrasi.
Seperti diketahui, dehidrasi merupakan kondisi yang terjadi akibat tubuh kekurangan pasokan cairan. Keadaan ini bisa menyebabkan keluhan pusing, badan lemas, wajah pucat dan bibir kering, yang jika dibiarkan dapat berujung pada kematian.
Selain dengan patokan tersebut, Anda juga sebaiknya segera membawa anak yang diare ke dokter jika:
Rewel, sering menangis, atau terlihat sangat menderita dengan kondisinya
Mengalami diare lebih dari tiga hari
Muntah kehijauan atau kekuningan
Muntah lebih dari tiga kali
Anak tidak mau minum atau makan sama sekali
Tidak buang air kecil selama enam hingga dua belas jam
Buang air besar disertai darah
Terdapat nyeri perut lebih dari dua jam
Terdapat ruam kemerahan di kulit
Kulit tidak elastis ketika dicubit
Urine berwarna kuning pekat
Diare yang terjadi bersamaan dengan demam memang tak melulu menjadi tanda bahaya. Namun bukan berarti kondisi ini bisa dianggap remeh. Jangan tunda untuk membawa anak Anda ke dokter.(sumber:klikdokter)