Harus Dilengkapi CCTV

Pemerintah Mulai Berencana Perketat Pengamanan di Masjid


KARIMUN, SeRiau - Tragedi berdarah di Masjid Agung Kabupaten Karimun di Jalan Poros pada Minggu dini hari (4/6) sekitar pukul 02.00 WIB, dengan menewaskan Sapari sang penjaga Masjid, membuat pemerintah daerah melakukan pengamaman atau safety di masjid-masjid agar lebih diperketat lagi.


Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim mengaku akan membahas rencana tersebut bersama Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), sehingga kedepan bisa saja dilengkapi dengan kamera pengintai CCTV di masjid-masjid.


"Security di Masjid Agung sekitar dua atau tiga orang. Kita pun tidak menyangka kalau ada kejadian seperti itu di Masjid Agung, karena kita semua tahu bahwa dirumah Allah itu aman-aman saja dan selama ini kita melihat memang tidak ada hal-hal yang mencurigakan," ucap Anwar, kemarin.


Namun menurutnya, dengan kejadian tragedi yang menewaskan Sapari (42) sang penjaga Masjid Agung Karimun itu, maka pemerintah daerah pun akan berencana menambah pengamanan tidak hanya dijaga oleh security, tetapi juga dilengkapi dengan kamera pengintai.


"Jadi maksudnya biar safety, sehingga bisa menghindari kejadian-kejadian seperti ini lagi. Paling tidak kalau terjadi seperti ini lagi ada alat yang bisa membantu mengetahui siapa pelakunya. Memang selama ini kita pikir tidak ada yang mau mencuri," jelas Anwar.


Tewasnya Sapari kata Anwar, bukan memperjuangkan harta pribadinya melainkan memperjuangkan harta benda yang diamanhkan oleh masyarakat, dengan kata lain harta yang diselamatkan itu adalah milik umat yang dititipkan kepada Masjid Agung. "Jadi mari sama-sama kita doakan agar Allah SWT memberikan tempat yang sebaik-baiknya sesuai amal dan perbuatan almarhum Sapari," katanya.(*)