Khawatir Kembali Pada Tarif Awal Rp2500

Bupati Bantah Sengaja Perlambat MoU Bagi Hasil Pas Pelabuhan


KARIMUN, Seriau - Bupati Karimun Aunur Rafiq jika dikatakan sengaja memperlambat proses penandatanganan MoU dalam hal kerjasama bagi hasil pas pelauhan dengan PT Pelindo I Medan. Menurutnya sang direktur PT Pelindo I Medan masih belum ada waktu kosong sehingga tandatangan bagi hasil tersebut belum dapat dilakukan.

Kondisi itu menurutnya, sudah ia sampaikan saat sidang paripurna di DPRD Karimun beberapa hari kemarin. Bahwa PT Pelindo sebenarnya sudah sepakat dan tinggal mencari waktu bagi Direktur Utama Pelindo untuk menandatangani.

"Drafnya sudah didudukkan kemarin antara komisaris BUP dan juga Pelindo Karimun tentang bagi hasil. Kemarin juga sudah dilaporkan oleh Komisaris Pelindo. Mereka juga berjanji tetap hitung bagi hasil pas pelabuhan sejak Januari meski penandatanganan kerjasama bagi hasil itu dilaksanakan dalam waktu cukup lama," ucap Rafiq, kemarin.

Sedangkan alasan belum adanya bagi hasil pun dikarenakan memang belum ada tandatangan MoU dalam kerjasama tersebut. Sehingga memang belum dapat diserahkan kepada kas daerah.

"Kalau sudah MoU baru bagi hasil sejak bulan Januari dibagikan, jadi drafnya sampai sekarang kan masih menggunakan yang lama," jelas Rafiq.

Disinggung soal ultimatum dari DPRD Karimun jika tak juga dilakukan penandatanganan dan tak ada kas  yang masuk dalam waktu dekat ini akan diberlakukan tarif lama, yakni Rp2500 dari tarif saat ini Rp5000. Rafiq pun mengaku sudah menyampaikan kepada PT Pelindo bahwa jika kondisi semakin berlarut-larut dikhawatirkan akan muncul polemik dan menimbulkan kemarahan dari masyarakat, karena tidak masuk kas daerah. Dengan kata lain menurutnya, bisa aja akan kembali kepada aturan yang lama sampai muncul kesepakatan yang baru.

"Kalau memang kontribusinya kepada daerah tidak ada mungkin akan disesuaikan kepada tarif yang lama. Tapi itu kan kalau memang tidak, sekarang kita tidak usah pakai berandai-andai, insyaallah itu akan saya tandatangani. Saya minta dalam bulan ini atau awal bulan depan (Juni) sudah dilakukan," janji Rafiq.

Rafiq pun sudah memerintahkan keapda Direktur BUP untuk jemput bola dalam penyesuaiwan waktu. Kemudian dia pun berjanji dalam beberapa hari kedepan akan menghubungi Kepala Pelindo Karimun untuk menyusun jadwal penandatanganan.

Sementara kondisi pelabuhan saat ini beberapa fasilitas sudah mulai ada yang rusak, seperti mesin pendeteksi barcode pas pelabuhan. Sehingga terpaksa dilakukan dengan cara manual oleh petugas yang ditempatkan pada pintu masuk pelabuhan. Rafiq mengaku kondisi itu menajdi tanggungjwab dari PT Pelindo yang harus memperbaikinya.(*)