MENU TUTUP

Cerita Ketegangan AKP Ocha Saat Sergap Mafia 1 Ton Sabu

Senin, 17 Juli 2017 | 09:04:35 WIB | Di Baca : 953 Kali
Cerita Ketegangan AKP Ocha Saat Sergap Mafia 1 Ton Sabu
Jakarta, SeRiau-  Penyergapan jaringan 1 ton sabu di Pantai Anyer, Serang, Banten, diwarnai aksi perlawanan para tersangka WN Taiwan. Salah satu tersangka bahkan hendak menabrak polisi yang berupaya menghentikan pelarian mereka. Penyergapan mafia narkoba ini dilakukan oleh tim gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok yang dipimpin oleh Kombes Pol Nico Afinta dan Kombes Pol Herry Heryawan, Kamis (13/7) dini hari lalu. Total ada 36 anggota tim yang terlibat dalam penyergapan ini. "Tim ini dibagi-bagi tugasnya, enggak semua ke Anyer. Kebetulan kalau saya dipercaya untuk menjadi Kepala Tim Lidik (Penyelidikan) dalam tim itu," ujar Polwan yang akrab disapa Ocha itu kepada detikcom, Senin (17/7/2017). Detik-detik menjelang barang tiba di dermaga bekas Hotel Mandalika, Pantai Anyer, Ocha mengendap di semak-semak ilalang setinggi sekitar setengah meter. Ia berada paling depan, berjarak sekitar 30 meter dari posisi para tersangka yang telah menyiapkan 2 unit mobil Toyota Innova untuk mengangkut barang. "Saya harus berada di situ menunggu dari jam sebelas malam sampai akhirnya mereka melakukan pengangkutan--itu sekitar jam tiga pagi--dari laut ke bibir pantai. Empat jam saya harus berada dalam posisi tengkurap, menunggu sampai melihat aktivitas yang mereka lakukan," terang wanita berdarah Ambon ini. Selama mengintai pergerakan para tersangka, Ocha tidak leluasa untuk bergerak karena takut penyelidikannya itu diketahui target. Ocha juga tidak bisa melihat perahu yang digunakan oleh para tersangka, karena tidak terdengar ada perahu yang merapat ke tepi pantai. "Itu kan posisinya saya di atas, mereka ada di bawah, itu enggak terlalu kelihatan dan saat itu enggak ada suara perahu. Saya hanya mendengar ketika mobil mereka menyala," lanjut mantan Kasat Lantas Polres Kolaka itu. Seketika mendengar mobil menyala, Ocha langsung bergerak dan menginformasikan kepada tim tindak yang sudah berjaga di depan menuju pintu masuk Hotel Mandalika. Terpantau dua mobil saat itu sudah bergerak hendak meninggalkan lokasi. "Saat mobil jalan ke depan, dihadang di depan sama tim tindak di depan. Dua mobil ini berjalan berurutan, mobil Innova gold pada saat dia diberhentikan dia tidak berhenti malahan dia menabrak, menghantam mobil tim tindak," ungkap Wakasat Narkoba Polresta Depok itu. Mendapat perlawanan tersebut, tim tindak langsung melakukan tindakan tegas dengan menembaki mobil tersebut. Sementara mobil Innova hitam yang mengikuti dari belakang, bergerak mengarah ke posisi Ocha yang sudah berlari ke dekat pantai. "Akhirnya kami menyebar, karena kalau kami di situ pasti ketabrak. Mobilnya datang kami menyebar dan melakukan pelumpuhan," kenang AKPOL 2007 itu. Tembakan polisi membuat para tersangka menghentikan mobilnya. Namun tersangka Ling Ming Hui meloncat dan berusaha kabur. Tidak mau buruannya kabur, tim pun terpaksa menembak tersangka yang akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. "Selanjutnya saya mengambil alih mobil dan memeriksa di dalam mobil tersebut ada sabu 24 karung, di mobil Innova gold juga ada sabu yang total semuanya 51 karung," cetus penyuka penyanyi Ed Sheran ini. Dua orang tersangka lain saat itu berhasil ditangkap hidup-hidup yakni Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu. Sementara tersangka Hsu Yung Li melarikan diri, namun akhirnya ditangkap kembali karena salah menyetop bus pariwisata di Jl Raya Anyer, Serang, pada Jumat (14/7). (Sumber : Detiknews.com)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Kirim 3 Cabang ke FLS2N Seleksi Tingkat Nasional, Ini Target Kepala SMAN 13 Pekanbaru

2

Sekdisdik Riau Puji Penampilan Juara 1 FLS2N SMA. Ini Nama Pemenang Lomba

3

Ciptakan SDM Unggul, Edi Haryono Harapkan Tamatan SMK Akbar Kerja Sambil Kuliah

4

DPP PAN Beri Rekomendasi Ke Ade Hartati Untuk Pilwako Pekanbari

5

Siswa SMAN 7 Pekanbaru Peraih Juara di FLS2N dan Pra OSN Mendapat Apresiasi dari Sekolah