MENU TUTUP

GNPF Minta Polisi Bertindak Cepat Usut Kasus Pembacokan Hermansyah

Senin, 10 Juli 2017 | 13:14:12 WIB | Di Baca : 880 Kali
GNPF Minta Polisi Bertindak Cepat Usut Kasus Pembacokan Hermansyah
Jakarta, SeRiau- Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir mengutuk keras tindakan penyerangan terhadap seorang ahli IT Hermansyah. Penyerangan yang terjadi pada Minggu (9/7) dini hari di Tol Jagorawi itu menyebabkan Hermansyah mengalami luka serius di bagian kepala, leher dan pergelangan tangan.  "Saya mengutuk keras kepada pelaku pengeroyokan yang sangat kejam, biadab, dan tidak berperikemanusiaan. Akibat perbuatan mereka, saudara saya Hermansyah dalam kondisi kritis dengan luka yang sangat parah," kata Bachtiar dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/7/2017).  Dia berharap aparat Kepolisian khususnya Polres Jakarta Timur untuk bertindak lebih cepat untuk mengusut kasus ini. Hal itu diperlukan demi tegaknya supremasi hukum dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  "Lebih penting lagi adalah demi menghindari spekulasi-spekulasi yang dikembangkan oleh mereka yang tidak menginginkan adanya kedamaian di negeri ini," kata Bachtiar.  Berikut ini pernyataan Bachtiar Nasir Bismillahi Rahmani Rahim. Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya Bachtiar Nasir, Ketua GNPF MUI, dengan ini memberikan pernyataan sikap sekaligus pelurusan berita framing dalam kasus pengeroyokan yang menimpa saudara saya, sahabat saya, Hermansyah, dalam kasus pengeroyokan di Tol Jagorawi, Ahad, 9 Juli 2017. Pertama, saya mengutuk keras kepada pelaku pengeroyokan yang sangat kejam, biadab, dan tidak berprikemanusiaan. Akibat perbuatan mereka, saudara saya Hermansyah dalam kondisi kritis dengan luka yang sangat parah. Selaku saudara sekaligus sahabat dekat, saya sangat prihatin dan ikut merasakan betapa sakit dan sedihnya menghadapi peristiwa ini. Saya berdoa kepada Allah SWT semoga saudara saya diberikan kesembuhan yang cepat dari Allah SWT dan keluarganya diberikan kekuatan dan juga limpahan perlindungan dari-Nya. Semoga hikmah besar kami dapatkan di balik peristiwa ini.  Kedua, kami berharap kepada aparat Kepolisian khususnya Polres Jakarta Timur untuk bertindak lebih cepat demi tegaknya supremasi hukum, dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih penting lagi adalah demi menghindari spekulasi-spekulasi yang dikembangkan oleh mereka yang tidak menginginkan adanya kedamaian di negeri ini.  Ketiga, Saudara Hermansyah bagi saya lebih dari sekadar sahabat. Beliau adalah teman seperjuangan yang saya segani dan hormati. Beliau adalah alumni ITB yang saya banggakan. Beliau bukan cuma memberikan pengetahuan mahal bagi kami, tetapi juga memberikan keterampilan, waktu, dan tenaganya, dalam mendukung perjuangan umat khususnya di bidang telematika dan perkembangan ekonomi kerakyatan dan keumatan.  Sangat besar jasa beliau bagi kami, di mana sebagai profesional yang seharusnya produk dan hasil karyanya harus dibayar mahal, tetapi beliau mendedikasikan untuk umat. Ini sungguh sangat mahal.  Keempat, dari sisi media, para jurnalis banyak terbantu dari keahlian beliau di bidang telematika, khususnya dalam pengembangan dakwah sosial di lingkungan GNPF. Lebih dari itu, pengetahuan dan keterampilan beliau sangat mahal ketika memberikan masukan seputar kasus chat pribadi yang menimpa Habib Rizieq Syihab.  Beliau pernah bertanya saat diminta menjadi saksi ahli dalam kasus Habib Rizieq Syihab oleh penasihat hukum Firza Husein. Saya tetap meminta beliau melakukannya dalam koridor hukum agar tidak salah melangkah dalam mengambil keputusan. Allah SWT menguatkan Saudara Hermansyah untuk membela kebenaran dalam kasus ini. Karenanya, masalah ini menjadi besar dan apa yang menimpa Saudara Hermansyah, sangat sensitif terutama terkait isu chat Habib Rizieq dan Firza.  Karenanya penting bagi saya meminta pihak kepolisian untuk bekerja lebih ekstra, demi menghindari spekulasi-spekulasi orang yang tidak bertanggung jawab.  Kelima, saya memberikan keterangan bahwa pada Ahad, 9 Juli 2017, saya telah mengunjungi Hermansyah di Rumah Sakit Hermina, Depok, sebelum dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto. Dalam kondisi tidak sadar saya tidak bisa bertanya dan menggali informasi lebih jauh. Satu-satunya saksi kunci adalah istri beliau, Saudari Irina, yang tidak bisa berbahasa Indonesia dan masih dalam kondisi syok.  Dari keterangan beliau, kami mendapatkan informasi bahwa kasus ini bermula dari kejadian, di mana dalam perjalanan pulang ke Depok, ada mobil Jazz tiba-tiba menyenggol bagian depan mobil Avanza yang dikendarai Hermansyah dan istrinya. Saudara Hermansyah kemudian mengejar, dan meminta pengemudi mobil Jazz tersebut berhenti. Setelah berhenti di Tol Jagorawi sekitar Taman Mini, menuju Depok, disitulah Hermansyah diserang menggunakan senjata tajam.  Di belakang Hermansyah ternyata ada mobil Sedan yang mengikuti. Lebih dari lima orang merangsek dan membacok Hermansyah hingga luka parah dan bersimbah darah. Dari situ, istrinya membawa Hermansyah ke RS Hermina Depok. Mengenai motif, istri Hermansyah belum bisa menjawab.  Keenam, saya berkepentingan untuk meluruskan informasi dan berharap kepada masyarakat untuk menjauhi framing berita, yang bertujuan untuk mengadu domba umat. Semoga pernyataan sikap ini bisa meluruskan kekeliruan yang beredar di masyarakat, memberi ketentraman, dan memotivasi pihak kepolisian bekerja lebih ekstra.  Karenanya, berikan kesempatan kepada pihak kepolisian bekerja secara profesional dan kami dari GNPF juga bekerja untuk menggali informasi sebenarnya. Lebih dari itu, bantuan moril dan materil dari GNPF atas musibah ini, semoga bisa meringankan saudara Hermasyah. Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.( Sumber : Detiknews.com)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

BAN-PDM Provinsi Riau Gelar Rakorda Pertama, Sebanyak 2062 Satuan Pendidikan di Akreditasi Tahun Ini

2

SE Kadisdik Riau Tentang Larangan Perpisahan di Hotel Dinilai Forkom Waktunya Kurang Tepat

3
Ketua TKD: Ini Kemenangan Masyarakat

Prabowo & Gibran Ditetapkan Jadi Presiden Wakil Presiden Terpilih

4

PT Putra Kemasindo di Sidak  Komisi IV,  Di Warnai Adu Mulut

5

ARA Perkuat Eksistensi Pendidikan di Provinsi Riau