Hary Tanoe Tak Hadiri Pemeriksaan Bareskrim Tanpa Kabar
Jakarta, SeRiau-
Kepolisian mengaku tak dapat kabar dari pihak Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, terkait ketidakhadirannya dalam pemeriksaan sebagai tersangka di Direktorat Siber Bareskrim Polri, hari ini. Tak adanya konfirmasi dari Hary Tanoe jadi alasan polisi melayangkan surat panggilan kedua pada Bos MNC Group tersebut.
"Kita belum tahu apa yang menjadi alasan ketidakhadiran untuk memenuhi panggilan ini. Makanya kemudian kita layangkan surat panggilan kedua untuk diperiksa pada, Jumat, 7 Juli 2017," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).
Martinus mengatakan penyidik sudah menyiapkan pertanyaan untuk Hary Tanoe seputar kasus yang menjeratnya, yaitu mengirimkan pesan ancaman kepada Jaksa Yulianto. "Kita tentu sudah persiapkan pertanyaan untuk yang bersangkutan supaya kita bisa selesaikan perkara lain."
Salah satu pengacara Hary Tanoe, Adi Dharma Wicaksono, sempat mengatakan pada detikcom bahwa kliennya tidak dapat memenuhi panggilan hari ini dan minta jadwal pemeriksaan diganti jadi tanggal 11 Juli karena ada urusan yang tak bisa ditinggal.
Martinus menuturkan penyidik akan mengkaji alasan Hary Tanoe, masuk akal atau tidak. Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menegaskan seluruh warga negara Indonesia, pada dasarnya, wajib memenuhi panggilan kepolisian sebagai wujud patuh hukum.
"Kita lihat saja nanti penjelasannya itu apakah masuk di akal. Karena prinsip-prinsipnya bahwa bagi WNI harus memenuhi kewajiban di bidang hukum. Apabila dipanggil sebagai saksi, sebagai tersangka. Kewajiban untuk hadir memenuhi panggilan tersebut sehingga kasusnya bisa cepat selesai," terang Martinus.
(Sumber : Detiknews.com)
Kepolisian mengaku tak dapat kabar dari pihak Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, terkait ketidakhadirannya dalam pemeriksaan sebagai tersangka di Direktorat Siber Bareskrim Polri, hari ini. Tak adanya konfirmasi dari Hary Tanoe jadi alasan polisi melayangkan surat panggilan kedua pada Bos MNC Group tersebut.
"Kita belum tahu apa yang menjadi alasan ketidakhadiran untuk memenuhi panggilan ini. Makanya kemudian kita layangkan surat panggilan kedua untuk diperiksa pada, Jumat, 7 Juli 2017," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).
Martinus mengatakan penyidik sudah menyiapkan pertanyaan untuk Hary Tanoe seputar kasus yang menjeratnya, yaitu mengirimkan pesan ancaman kepada Jaksa Yulianto. "Kita tentu sudah persiapkan pertanyaan untuk yang bersangkutan supaya kita bisa selesaikan perkara lain."
Salah satu pengacara Hary Tanoe, Adi Dharma Wicaksono, sempat mengatakan pada detikcom bahwa kliennya tidak dapat memenuhi panggilan hari ini dan minta jadwal pemeriksaan diganti jadi tanggal 11 Juli karena ada urusan yang tak bisa ditinggal.
Martinus menuturkan penyidik akan mengkaji alasan Hary Tanoe, masuk akal atau tidak. Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menegaskan seluruh warga negara Indonesia, pada dasarnya, wajib memenuhi panggilan kepolisian sebagai wujud patuh hukum.
"Kita lihat saja nanti penjelasannya itu apakah masuk di akal. Karena prinsip-prinsipnya bahwa bagi WNI harus memenuhi kewajiban di bidang hukum. Apabila dipanggil sebagai saksi, sebagai tersangka. Kewajiban untuk hadir memenuhi panggilan tersebut sehingga kasusnya bisa cepat selesai," terang Martinus.
(Sumber : Detiknews.com)
