Ramadhan Fair UMRI, Undang Senator Riau Hingga Buka Puasa Bersama 1000 Kaum Dhuafa
Seriau,- Selama Bulan Suci Ramadhan, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) akan mengelar Ramadhan Fair 1444 H. Sejumlah kegiatan yang kental dengan aktivitas keislaman dan kemuhammadiyahan akan digelar di awal ramadhan hingga 4 hari sebelum lebaran
" Ramadhan kali ini harus berbeda. Nuansa keislaman dan kemuhammadiyahan harus terlihat di kampus kita. Kegiatan-kegiatan yang digelarpun lebih banyak dari tahun sebelumnya," kata Rektor UMRI, Dr Saidul Amin, MA, Sabtu (18/3) di Pekanbaru
Beberapa kegiatan yang dilalukan dalam Ramadhan Fair, kata Saidul, yakni 21 Maret akan ada tabligh akbar dengan menghadirkan Ketua PP Muhammadiyah, Dr H. Anwar Abbas, M.Ag MM. Tabligh akbar ini diikuti Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau, BPH UMRI, pimpinan, civitas akademika dan keluarga besar UMRI.
Lalu, ada kegiatan bazar serta acara berbuka puasa bersama civitas akademika UMRI dengan sejumlah tokoh politik daerah pemilihan Riau yang turut serta dalam kegiatan ini. Sudah ada empat orang yang mengkonfirmasi bersedia hadir
Kemudian acara puncaknya adalah buka puasa bersama 1.000 dhuafa. Nantinya, bakal ada penyerahan bantuan kepada para dhuafa ini. Bantuan itu disalurkan kepada dhuafa yang terdata oleh lembaga Lazismu serta penghuni panti asuhan yang ada di bawah persyarikatan Muhammadiyah.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Panitia Ramadhan Fair 1444H yang juga Ketua Lembaga Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LAIK) UMRI, Afdhal S.Ud MPI. Kegiatan Ramadhan Fair untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Lalu, mempererat silaturahim dan menumbuhkan solidaritas pada sesama.
Afhdal menyebut dalam Ramadhan Fair ini, akan ada penyerahan bantuan bagi dhuafa. Nantinya, setiap malam akan diserahkan 50 paket. Waktu acara penyerahan bantuan itulah akan diundang senator asal Riau untuk menyerahkan santunan bagi dhuafa. Di samping itu, ada terbuka peluang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
Afhdal menegaskan, senator yang diundang terbuka untuk siapa saja yang berasal dari Dapil Riau. "Kami terbuka bagi senator asal Riau mana saja. Tidak ditentukan partainya dan tak harus kader Muhammadiyah," paparnya. Dengan demikian, jika ada masukan-masukan dari mahasiswa terkait kondisi terkini di masyarakat, bisa langsung disampaikan kepada senator yang hadir.
Kegiatan lainnya yang dilakukan yaitu, sholat tarawih berjamaahdi Masjid Baitul Hikmah UMRI. Sholat tarawih berjamaah itu mengundang terbuka untuk masyarakat umum. Nantinya, pihak kampus akan menghadirkan hafidz 30 juz untuk mengimami sholat selama ramadhan.
Ada juga kegiatan Pasar Ramadhan yang dimulai dari tanggal 27 Maret sampai 15 April. Masyarakat yang ingin membuka stand boleh menghubungi panitia. Selanjutnya ada perlombaan untuk siswa SLTA sederajat. Seperti tilawah, tahfidz Quran dan fahmil Quran pada 27-30 Maret.
Baitul Arqam Refreshing Pimpinan, Dosen dan Tenaga Kependidikan pada 31 Maret sampai 9 April yang jumlahnya diperkirakan 250 orang. Seluruh peserta akan diinapkan di kampus. Salah satunya untuk melatih kesederhanaan.
Ada juga Baitul Arqam untuk Purna Studi Calon Wisudawan pada tanggal 3 April sampai 13 April yang diperkirakan bakal diikuti 420 orang. Kegiatan yang mengharuskan pesertanya menginap di kampus ini akan dibagi dalam empat angkatan.
Ada juga lomba antarmahasiswa yang bakal digelar pada 11-13 April di Masjid Baitul Hikmah dan halaman kampus. Bentuk lombanya seperti pidato, MTQ, cerdas cermat, MHQ dan MSQ. Lalu ada buka puasa bersama pimpinan dan seluruh civitas akademika UMRI di masjid.
Di malam puncak ada pembagian 1.000 paket hadiah ramadhan bagi kaum dhuafa. Rencananya, kegiatan yang berlangsung pada 1 April ini bakal dihadiri Gubernur Riau, sesepuh Muhammadiyah, PWM, BPH UMRI, pimpinan dan civitas akademika UMRI.
Sementara itu, Ketua Terpilih PWM Riau, Dr Hendri Sayuti menjelaskan tentang ketetapan awal ramadhan 1444H. Menurut dia, Muhammadiyah sudah meletakkan maklumat bahwa 1 Ramadhan 1444H yang ditetapkan lewat metode hisab hakiki wujudul hilal.
" Muhammadiyah menetapkan 23 Maret adalah 1 Ramadhan 1444H. Sementara, 1 Syawal, ditetapkan 21 April 2023. Kemudian, Muhammadiyah menetapkan Idul Adha pada 28 Juni 2023 berdasarkan terjadinya perubahan bulan pada 1 Zulhijjah," kata Hendri Sayuti.
Hendri Sayuti mengatakan, tahun ini waktu ramadhan tersebut mungkin saja ada kesamaan dengan ketetapan pemerintah. Tapi, sama tidaknya akan ditentukan dalam sidang isbath oleh pemerintah." Meskipun terjadi perbedaan, hal itu bukan menjadi permasalahan. Karena begitulah cara kita beragama," kata dia.
Wakil Rektor III UMRI, Dr Jufrizal menambahkan Ramadhan Fair baru kali ini dilakukan. Tujuannya agar UMRI juga ingin berkontribusi bagi masyarakat sekitar. Sementara, santunan dhuafa dilakukan karena ada masyarakat di sekitar UMRI yang masih membutuhkan bantuan. (zal)