MENU TUTUP

Penyebaran Hoax Jadi Tantangan Terbesar Toleransi

Ahad, 03 Oktober 2021 | 11:30:05 WIB | Di Baca : 1812 Kali
Penyebaran Hoax Jadi Tantangan Terbesar Toleransi

 

SeRiau - Staf Khusus Menteri Agama RI, Wibowo Prasetya menyebutkan, masalah penyebaran berita bohong atau hoax menjadi tantangan yang sangat besar dalam menciptakan kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. Apalagi dengan perkembangan dunia digital saat ini yang begitu dahsyat

Hal ini disampaikannya pada kegiatan Focus Group Discusion (FGD) dalam persiapan tahun toleransi 2022 Provinsi Riau yang ditaja Kanwil Kemenag Riau, Sabtu malam (02/10). Kakanwil Kemenag Riau, Mahyudin langsung didaulat jadi moderator dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan iikuti oleh Pemuka dan Tokoh masyarakat Riau sebanyak 50 orang terdiri dari POLDA Riau , KOREM 031 WB, PAKEM, Kanwil Kemenag Riau, FKPMR, MUI Riau, Tokoh Perempuan, Kesbangpol, FKUB, LAM Riau, APRI Riau, Rumah Moderasi Beragama, Organisasi Kepemudaan, Ormas Keagamaan dan Media Masa.

Disampaikan oleh Wibowo, dengan penyebaran berita hoax yang marak saat ini, dapat merusak semua hal yang sudah terbangun baik selama ini seperti persatuan dan kesatuan bangsa. "Perkembangan hoax di Indonesia sudah masuk pada katagori yang membahayakan dan sangat menghawatirkan," katanya sembari mendefinisikan hoax adalah berita yang tidak benar yang dikemas sedemikian rupa sehingga pembaca yang tidak memiliki pemahaman yang berkembang akan mempercayainya.

Lebih jauh dikatakan juga, masalah atau isu-isu agama kalau sudah dimasuki hoax, maka akan sangat berbahaya dalam bertoleransi. Apalagi Indonesia terdiri dari beragam agama yang ada Begitu juga dengan masalah perekonomian yang turun drastis akan jadi alat yang empuk untuk membuat berbenturan antara satu dengan yang lain.

"Ada ribuan berita hoax yang berkembang ditengah masyarakat saat ini. Bahkan jumlahnya bisa akan terus bertambah, kalau hal ini tidak diantisipasi dan diluruskan, akan jadi berbahaya dalam kehidupan bertoleransi," katanya lagi tegas sembari menyebutkan hal ini jadi tugas besar saat ini bagaimana memberikan pencerahan pada masyarakat.

Menurut Wibowo Prasetya juga, mengenai penyebaran hoax yang dominan terjadi adalah di media sosial. Kemudian juga ada juga pemberitaan dari orang-orang tertentu yang mempunyai kedudukan atau jabatan, pengaruh. Selanjutnya penyebaran yang dominan juga terdapat di media massa. 'jadi upaya kita adalah harus cerdas dengan tidak langsung percaya dengan pemberitaan yang ada. Tidak menelan mentah-mentah tapi mencari kebenarannya dulu," tutupnya.

Sementara itu, Ketua FPK Riau, AZ Fachri Yasin menimpali apa yang disampaikan, terutama penyebaran hoax disebabkan oleh Medsos dan Media Massa, Pemerintah bisa terbuat tegas dengan menutup usaha tersebut. WIbowo Prasetya mengatakan, hal itu sudah dilakukan terutama dengan menyeleksi persyaratan pengajuan izin usaha sesuai aturan berlaku. Mengingat pertumbuhan media yang sangat pesat, hal ini juga jadi tantangan tersendiri dalam pengawasan dilakukan. (im)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana

2

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

3

Open House Hari Kedua di Kediaman Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho Dihadiri 3.000 Warga

4

Negara Hadir, 85 KK Warga Dusun Terpencil di Pelalawan Riau Kini Nikmati Listrik PLN 24 Jam Jelang Idul Fitri 1445 H

5

Wujudkan Momen Manis Silahturahmi Dengan Berkendara #Cari Aman