Marhum Pekan Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi
SeRiau - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan Kabupaten Siak serta tim usulkan Pendiri Kota Pekanbaru, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional. Usulan ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas sosok jasa dari Sultan Muhammad Ali.
Sultan kelima dari Kerajaan Siak ini layak sebagai pahlawan nasional atas jasanya sebagai pendiri Kota Pekanbaru. Sosok yang dikenal sebagai Marhum Pekan kini dikebumikan di Pusara Komplek Makam Marhum Pekan.
Posisinya berada dalam areal Komplek Masjid Raya Pekanbaru, Senapelan. Kawasan itu kini menjadi satu cagar budaya di Kota Pekanbaru.
"Kita terus lakukan upaya percepatan, agar nantinya Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah bisa menjadi pahlawan nasional," terang Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, Kamis (16/9/2021).
Menurutnya, saat ini sudah ada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru. Ayat sendiri menjadi Ketua TP2GD Kota Pekanbaru.
Jajaran tim tersebut tidak cuma dari unsur pemerintah kota, akademisi, sejarawan hingga kekerabatan Kesultanan Siak. Tim terus berupaya agar nantinya pendiri Kota Pekanbaru menjadi pahlawan nasional.
Ayat mengaku sudah melakukan kunjungan ke Kabupaten Siak. Mereka bakal berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Siak terkait formulasi untuk memperjuangkan Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah atau Tengku Buang Asmara sebagai pahlawan nasional.
"Kalau kita berupaya agar Marhum Pekan atau Sultan Siak Kelima menjadi pahlawan nasional," ujarnya.
Jasad Marhum Pekan kini bersemayam di komplek pekamanan yang sama dengan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah atau Marhum Bukit. Sosok Marhum Bukit dikenal juga dengan nama Tengku Alam.
Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah merupakan sultan keempat di Kerajaan Siak. Marhum Bukit merupakan ayahanda dari Marhum Pekan. (**H)
