Gempa M 7,1 di Timur Laut Sulut, BPBD Monitor Kerusakan
SeRiau - Gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang Timur Laut Sulawesi Utara (Sulut). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Joy Oroh mengatakan saat ini masih mengumpulkan data mengenai dampak akibat gempa tersebut.
"Belum, saya lagi monitor," ujar Joy saat dihubungi, Kamis (21/1/2021).
Joy mengatakan kondisi Bandara Meloguane yang berada di Kabupaten Kepulauan Talaud masih aman. Meski demikian, Joy belum dapat menjelaskan secara rinci mengenai kondisi bandara.
"Bandara masih aman, (Bandara) Melonguane yang ada di Talaud, sementara itu dulu ya," ucapnya.
Joy mengaku belum dapat informasi detail mengenai dampak kerusakan akibat gempa di Talaud. Namun, berdasarkan informasi sementara belum ada laporan kerusakan.
"Tapi informai kepala Ibu BPBD di sana rumahnya nggak ada kerusakan, tadi mati lampu, mereka masih monitor," katanya.
Joy menyebut dirinya belum mengetahui informasi terbaru apakah saat ini kondisi di Talaud masih mati lampu atau tidak. "Nanti saya cek," katanya.
Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang Timur Laut Sulawesi Utara (Sulut). Gempa dirasakan kuat di Melonguane hingga Gorontalo.
Informasi ini disampaikan BMKG, Kamis (21/1/2021). Gempa dirasakan dengan skala IV MMI di Melonguane, IV Tahuna, IV Ondong, III Manado, IV Bitung, II Bolaang Uki, II-III Gorontalo, II-III Halmahera Utara, dan II-III Galela.
Gempa skala IV MMI artinya dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. Sementara skala II MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Lalu skala II MMI diartikan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Gempa terjadi pada pukul 19.23 WIB. Pusat gempa ada di 134 km timur laut dari Melonguane, Sulawesi Utara dengan kedalaman 154 km.
Titik koordinat gempa berada di 4,98 Lintang Utara dan 127,38 Bujur Timur. (**H)
Sumber: detikNews
