Sikapi Ulah Benny Wenda, Meutya Hafid Minta Indonesia Tinjau Ulang Hubungan Bilateralnya Dengan Inggris
SeRiau - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengecam pernyataan Benny Wenda yang telah menyebarkan disinformasi mengenai Papua dan ingin membuat gangguan diplomasi internasional.
Demikian yang dikatakan Meutya Hafid kepada wartawan, dalam menyikapi pernyataan Benny Wenda yang membuat pemerintahan sementara Papua Barat, Minggu (6/12).
Menurut politisi Partai Golkar ini, Benny Wenda merupakan warga negara Inggris yang sebetulnya tidak paham dengan persoalan di Papua.
"Statusnya sebagai warga negara Inggris juga patut dipertanyakan terkait etika dalam pergaulan antarbangsa," kata Meutya.
Pihaknya mendukung langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri yang memanggil Dubes Inggris untuk Indonesia.
"Pemanggilan ini penting agar Inggris memahami bahwa hubungan RI-Inggris sangat baik selama ini, RI ingin terus menjaga hubungan baik selama Inggris dapat menghormati posisi dan kedaulatan Indonesia," ucapnya.
Dia menambahkan, pemanggilan tersebut bisa dikatakan sebagai bentuk protes Indonesia bahwa pemerintahan Inggris yang membiarkan bahkan terkesan mendukung warganegaranya memproklamirkan kemerdekaan Papua.
"Ini patut disayangkan. Saya berpandangan mungkin saja Pemerintah RI melakukan peninjauan ulang hubungan bilateral dengan Penerintah Kerajaan Inggris apabila Pemerintah Inggris tidak menunjukan itikad tegas terhadap warga negaranya yang mengganggu kedaulatan NKRI," tegasnya.
Serangan Benny Wenda ini bukan kali pertama, warganegara Inggris itu telah sekian kalinya memprovoksi kedaulatan NKRI.
"Indonesia perlu memiliki batas kesabaran dalam pergaulan diplomasi santun yang dijalankan selama ini," tandasnya. (**H)
Sumber: rmol.id