Pencanangan Karimun Bersih Perkuat Perda Kebersihan
KARIMUN, SeRiau - Bupati Karimun Aunur Rafiq mengaku perlu memperkuat Perda kebersihan dengan cara kembali menerapkan Karimun Bersih tahap dua, yang memang sebelumnya ditahun 2016 telah dilaksanakan pencanangan Karimun Bersih perdana, sehingga tahun ini hal tersebut kembali digelar pada Sabtu pagi kemarin (4/1).
Rafiq menilai, Perda kebersihan merupakan bagian dari tujuan dan sebagai pendorong untuk mengajak masyarakat menerapkan kebersihan dimanapun berada. Namun yang paling penting adalah komitmen, sedangkan perda yang telah ada hanyalah payung hukum agar bagaimana mengelola kebersihan dan tindakan nyata dari kebersihan termasuk penerapan sanksi.
"Tapi komitmen seperti ini dalam melibatkan komponen masyarakat adalah yang paling penting, karena dari sini kita memiliki dorongan moral dan rasa kebersamaan, dengan tekad bahwa menjadikan Karimun Bersih bukan tugas pemerintah semata, tetapi menajdi tugas kita semua masyarakat Kabupaten Karimun dibuktikan dengan ikrar yang diucapkan bersama-sama tadi," kata Rafiq.
Rafiq juga berencana akan memberikan penghargaan bagi pihak atau penanggungjawab zona Karimun Bersih terbaik pada HUT Kabupaten Karimun ke 18 Oktober mendatang. Kemudian akan dilakukan evaluasi dengan cara menggelar rapat setiap bulannya, dengan maksud apakah Karimun Bersih yang mulai berjalan ditahun 2017 ini memberikan efek atau tidak.
Warga Kundur Ikut Sabtu Bersih
Meski Karimun Bersih untuk sementara waktu hanya dilaksanakan dan berlaku di Pulau Karimun saja, namun masyarakat di Pulau Kundur tepatnya di Kecamatan Kundur juga menggelar kegiatan serupa pada Sabtu pagi (4/2). Penerapan itu sebagaimana yang diamanatkan oleh Camat Kundur, Saipol kepada masyarakat setempat dan harus menjalankan gotongroyong bersih lingkungan setiap Sabtu.
"Selain mendukung penuh program Pemerintah Karimun, kegiatan ini adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengajak masyarakat untuk hidup sehat dimulai dengan membersihkan lingkungan. Kegiatan ini mulai kita terapkan setiap Sabtu pagi, dengan diikuti oleh para pelajar, uspika, masyarakat dan lintas sektoral untuk menggalakkan gotong royong membersihkan lingkungan," ucap Saipol.
Sedangkan sasarannya adalah trotoar, parit (drainase), serta semak belukar di sepanjang jalan protokol dan gang-gang kecil. Dalam menjaga kebersihan bukan hanya tugas dari tim kebersihan, melainkan seluruh elemen masyarakat wajib menjaga lingkungan agar tetap bersih.
Saipol mengaku sengaja seluruh elemen masyarakat Kundur seperti mahasiswa, siswa SPN, RT dan RW, Kepala Desa, Lurah serta seluruh pihak, dengan tujuan membiasakan hidup bersih. Tentunya tidak hanya sebatas himbauan melainkan harus turun langsung kelapangan memberikan contoh kepada seluruh masyarakat.(*)