MENU TUTUP

Maraknya Virus Corona Sebabkan Turunnya Harga TBS Sawit Riau

Rabu, 12 Februari 2020 | 00:00:44 WIB | Di Baca : 1377 Kali
Maraknya Virus Corona Sebabkan Turunnya Harga TBS Sawit Riau

 

SeRiau - Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Riau terus mengalami penurunan disemua kelompok umur. Pekan ini harga TBS Kelapa Sawit kelompok umur 10 - 20 tahun mengalami penurunan tertinggi sebesar Rp 50,68 per Kilogram. 

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi mengatakan penurunan untuk kelompok umur 10-20 tahun itu pada penetapan ke 6 bulan Januari 2020 periode 12-18 Februari 2020 itu mencapai 2,76 persen dari pekan lalu. 

"Atas penurunan itu harga TBS periode saat ini menjadi Rp 1.865,81 per Kilogram (Kg). Turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal," ujar Defris Hatmaja kepada wartawan, Rabu (12/2).

Untuk Faktor internal penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data. "Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 139,23/Kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 310,43/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 79,32/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 136,21/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 82,00/Kg dari harga minggu lalu," ucapnya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 77,27/Kg, dan Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 452,00/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 353,34/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara dari faktor eksternal tambah Defris, penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor CPO. "Kemudian merebaknya wabah virus corona di China menyebabkan adanya kekhawatiran permintaan minyak sawit dapat turun mengingat China merupakan pembeli minyak nabati terbesar kedua di dunia setelah India," ungkap Defris.

Harga minyak nabati lain seperti minyak kedelai kata Defris, juga mengalami penurunan di bursa China, sama seperti harga CPO. Selain itu mulai diberlakukannya bea keluar CPO juga ikut menjadi sentimen negatif, 

"Kementerian Perdagangan mencatat harga referensi CPO pada Februari 2020 sebesar US$ 839,69 per metric ton (MT) (diatas US$ 750/MT)  atau naik dibandingkan periode Januari sebesar US$ 729,72/MT. Dengan kenaikan harga tersebut, pemerintah memberlakukan bea keluar CPO sebesar US$ 18/MT," papar Defris. (Rs)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana

2

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

3

Open House Hari Kedua di Kediaman Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho Dihadiri 3.000 Warga

4

Lapas Bagansiapiapi Bersama Warga Binaan Gelar Shalat Idul Fitri 1445 H

5

Negara Hadir, 85 KK Warga Dusun Terpencil di Pelalawan Riau Kini Nikmati Listrik PLN 24 Jam Jelang Idul Fitri 1445 H