MENU TUTUP

Jadi Pembina di SMAN 1 Pangkalan Kerinci, Ketua PGRI Riau: Guru Daerah Keluhkan Urusan Kenaikan Pangkat

Senin, 10 Februari 2020 | 19:14:21 WIB | Di Baca : 2404 Kali
Jadi Pembina di SMAN 1 Pangkalan Kerinci, Ketua PGRI Riau: Guru Daerah Keluhkan Urusan Kenaikan Pangkat

 

SeRiau,- Setelah beberapa kali menjadi pembina upacara senin di sekolah di Pekanbaru, Senin (10/2) pagi, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau, Dr.M Syafi'i, menjadi pembina upacara di SMAN 1 Pangkalan Kerinci Pelalawan. Pembina upacara di sekolah ini merupakan  Roadshow PGRI Riau" Hormati Gurumu, Sayangi Teman"

Seperti bisanya, usai upacara bendera, dilanjutkan dengan audensi dengan para guru di SMAN 1 Pangkalan Kerinci. Ketua PGRI Riau didampngi Ketua LKBH PGRI Riau Taufik, SH,MH, CPLC banyak menerima keluhan dari guru salah satunya terkait dengan urusan kenaikan pangkat guru didaerah.

" Ya, tadi kita banyak menerima aspirasi, masukan, keluhan dari guru guru didaerah, semua kita tampung menjadi bahan evaluasi kita bersama," kata Ketua PGRI Riau, Dr.M Syafi'i, Senin (10/2) di Pekanbaru.

Syafi'i menilai, dalam proses kenaikan pangkat guru didaerah, ditemukan kendala seperti tidak adanya tim PAK dikabupeten/ kota sehingga menyulitkan guru guru mengurus kenaikan pangkat di provinsi. Banyak guru guru yang tidak terlayani oleh tim penilai kenaikan pangkat. Misalnya, satu kabupten saja ada guru ngurus kenaikan pangkat sekitar 50 orang. Riau ada 12 kabupaten/kota otomatis tidak akan terlayani oleh tim PAK Provinsi. Belum lagi, jauhnya jarak guru di daerah yang mengurus ke provinsi, tidak hanya dari segi waktu tapi juga dari segi biaya.

" Oleh sebab itu, guru inginkan masalah urusan kenaikan pangkat guru didaerah difasilitasi karena jauhnya jarak guru mengurus kenaikan pangkat di provins. Begitu juga dengan tim penilai kenaikan pangkat masih sangat kurang dibangingkan dengan jumlah guru yang mengurus kenaikan pangkat," kata dosen FKIP Unri ini.

Dengan permaslahan ini, PGRI Riau menyarankan agar kenaikan pangkat diselesaikan dulu kelengkapan administrasi di kabupaten/kota atau cabang dinas pendidikan. Minimal, ada yang mengurus kenaikan pangkat seperti KTU cabang dinas pendidikan. Setelah semua selasai, barulah KTU yang mengantarkan ke provinsi untuk dinilai." Sekarang ini langsung ke provinsi oleh guru. Ya kalau urusan langsung selesai, kalau tidak, berapa waktu dan biaya yang dikeluarkan. Seharusnya dilengkapi dulu di daerah pengurusannya, baru dibawa ke provinsi," ujar Syafi'i.(zal)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana

2

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

3

Open House Hari Kedua di Kediaman Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho Dihadiri 3.000 Warga

4

Lapas Bagansiapiapi Bersama Warga Binaan Gelar Shalat Idul Fitri 1445 H

5

Negara Hadir, 85 KK Warga Dusun Terpencil di Pelalawan Riau Kini Nikmati Listrik PLN 24 Jam Jelang Idul Fitri 1445 H