MENU TUTUP

Rupiah Melemah ke Level Rp13.955 per Dolar AS di Selasa Pagi

Selasa, 23 Juli 2019 | 08:47:00 WIB | Di Baca : 1121 Kali
Rupiah Melemah ke Level Rp13.955 per Dolar AS di Selasa Pagi

 

SeRiau - Nilai tukar rupiahberada di level Rp13.955 per dolar AS pada perdagangan Selasa (23/7) pagi. Dengan posisi tersebut, rupiah melemah 0,01 persen jika dibandingkan pada penutupan perdagangan Senin (22/7) yang di Rp13.943 per dolar AS.

Pagi hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia melemah 0,04 persen, baht Thailand melemah 0,07 persen, dan dolar Singapura juga melemah 0,07 persen.

Kemudian, peso Filipina melemah 0,1 persen dan yen Jepang melemah 0,16 persen. Di kawasan Asia, hanya won Korea Selatan saja yang menguat terhadap dolar AS dengan nilai sebesar 0,04 persen.

Kemudian, mata uang negara maju juga melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, euro melemah 0,04 persen, dan dolar Australia melemah 0,11 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah banyak dipicu sentimen global. Pertama, datang dari antisipasi pelaku pasar terhadap pengumuman kebijakan suku bunga global. 

Sebagai informasi, Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Jepang akan mengumumkan kebijakan suku bunga mereka pekan ini. Kemudian, bank sentral AS The Fed juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pekan depan.

Hanya saja, pelaku pasar menilai sinyal penurunan Fed Rate tidak sekencang yang diharapkan setelah salah satu pejabat The Fed memupus harapan tersebut. Presiden The Fed New York John Williams mengklarifikasi pernyataannya bahwa The Fed harus agresif dalam menurunkan suku bunga acuannya. 

Ternyata, pernyataan itu tak mewakili arah kebijakan The Fed ke depan. "Tetapi, pelaku pasar umumnya mengharapkan bank sentral untuk memotong suku bunga atau mempertahankan kebijakan yang akomodatif," jelas Ibrahim, Selasa (23/7).

Kedua, kondisi politik di Inggris. Pelaku pasar khawatir dengan kemungkinan Boris Johnson menjadi perdana menteri baru. Kekhawatiran menguat karena ia diperkirakan akan nekad membawa Inggris cerai dari Uni Eropa tanpa kompensasi apapun (no-deal Brexit). 

Jika no-deal terjadi, maka Inggris bisa jatuh ke resesi ekonomi. Akibatnya, Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond mengancam akan mundur dari kabinet pada Rabu pekan ini. Sementara itu, pelaku pasar mulai kembali ke dolar AS dan meninggalkan poundsterling.

"Sehingga, dalam perdagangan hari ini ada kemungkinan rupiah berada di antara Rp13.925 hingga Rp13.995 per dolar AS," kata dia. 

 

 

 


Sumber CNN Indonesia


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Di Gadang Gadang Bakal Maju di Pilwako Pekanbaru , Agung Nugroho dan Ade Hartati Ambil Fomulir ke PAN Kota Pekanbaru

2

Ambil Formulir Di PAN, Ade Hartati di Daftarkan Srikandi

3

TAF Daftarkan Agung Ke PDIP

4

Maju Pilkada, Mantan Wakil Bupati Rohil Daftarkan Diri ke PDI P Rokan Hilir

5

Bahas LKPJ 2023, Ketua DPRD Rohil Singgung Naiknya Angka Kemiskinan