MENU TUTUP

Fakta di Balik Kemiskinan Indonesia, Nomor 4 Bak Angin Segar

Senin, 22 Juli 2019 | 06:21:25 WIB | Di Baca : 1732 Kali
Fakta di Balik Kemiskinan Indonesia, Nomor 4 Bak Angin Segar

SeRiau - Kemiskinan di Indonesia masuk babak baru di mana semakin menjauhi angka 10%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin Indonesia 9,41% di Maret 2019.

Posisi itu mengalami penurunan 0,25% atau 530 ribu orang dari posisi September 2018 yang sebesar 9,66% atau 25,67 juta orang.

Oleh sebab itu, Senin (22/7/2019), Okezone akan merangkum fakta-fakta mengenai kemiskinan yang terus turun.

Fakta 1. Dalam 6 bulan, Warga miskin di Indonesia turun hingga 530.000 orang

Pada Maret 2019 angka kemiskinan turun kembali jadi 9,41% atau setara 24,14 juta orang. Turun 530 ribu orang dari data September 2018.

Dibandingkan dengan posisi Maret 2018 maka tingkat kemiskinan mengalami penurunan 0,41% dari 25,95 juta orang.

Tren penurunan angka kemiskinan ini merupakan dampak dari berbagai kebijakan pemerintah dalam memberikan bantuan sosial, baik dalam hal pangan, pendidikan, maupun kesehatan. Di antaranya melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Beras Sejahtera (Rastra), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT.

Fakta 2. Pendapatan Rp1,9 Juta/Bulan, Masuk dalam Kategori Miskin

BPS mencatat garis kemiskinan Indonesia kembali naik, seiring dengan turunnya angka kemiskinan. Pada Maret 2019, garis kemiskinan menjadi sebesar Rp425.250 per kapita per bulan.

Posisi itu mengalami peningkatan 3,55% dari garis kemiskinan September 2018 yang sebesar Rp410.670, juga naik sebesar 5,99% dibanding Maret 2018 yang sebesar Rp401.220.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, jika rata-rata satu rumah tangga di Indonesia memiliki 4 hingga 5 anggota keluarga, maka garis kemiskinan rata-rata secara nasional menjadi sebesar Rp1.990.170 per rumah tangga. Dengan demikian, jika terdapat rumah tangga yang memiliki pendapatan di bawah nominal tersebut, artinya masuk ke dalam kategori miskin.

"Jadi orang akan dikategorikan miskin kalau pendapatannya di bawah Rp1,99 juta. Untuk mencari uang sebesar hampir Rp2 juta bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi garis kemiskinan di tiap daerah berbeda," ujarnya.

Fakta 3. Beras dan rokok jadi penyebab utama kemiskinan Indonesia

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, salah satu komoditas yang memberi sumbangan besar terhadap garis kemiskinan yakni rokok kretek filter, lantaran setiap bulan menyumbang inflasi. Harga rokok memiliki andil terhadap kemiskinan sebesar 11,38% di pedesaan dan sebesar12,22% di perkotaan.

"Rokok kontribusinya pelan-pelan naik. Karena setiap bulan inflasinya 0,01%. Tapi kalau rokok naik tetap enggak ada yang komplain," kata Kepala BPS.

Pria yang akrab dipanggil Kecuk itu menyatakan, beras sebagai bahan pangan pokok, juga turut menjadi komoditas penyumbang pada kemiskinan. Konstribusinya terhadap kemiskinan di perkotaan sebesar 20,59% dan 25,97% di perdesaan.

Fakta 4. Ketimpangan si Kaya dan si Miskin di Indonesia Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, tingkat ketimpangan atau gini ratio yang diukur berdasarkan pengeluaran penduduk Indonesia, kembali mengalami penurunan. Pada Maret 2019 gini ratio tercatat sebesar 0,382, lebih rendah dari posisi September 2018 yang sebesar 0,384.

Begitu pula bila dibandingkan dengan Maret 2018 yang sebesar 0,389, turut mengalami penurunan. Dengan demikian, jarak antara penduduk kaya dan miskin semakin mengecil.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, gini ratio di perkotaan pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,392, naik dibanding gini ratio September 2018 yang sebesar 0,391. Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2018 yang sebesar 0,401, maka gini ratio mengalami penurunan.

Sementara, gini ratio di perdesaan pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,317. Angka itu tersebut mengalami penurunan dibanding gini ratio di September 2018 yang sebesar 0,319 dan Maret 2018 yang sebesar 0,324. (**H)


Sumber: Okezone


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana

2

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

3

Negara Hadir, 85 KK Warga Dusun Terpencil di Pelalawan Riau Kini Nikmati Listrik PLN 24 Jam Jelang Idul Fitri 1445 H

4

Wujudkan Momen Manis Silahturahmi Dengan Berkendara #Cari Aman

5

Sambut Mudik 2024, PLN Tambah 5 SPKLU di Riau