Politikus PDIP Ungkap Kode '3' Sekda Jabar untuk Duit Meikarta
SeRiau – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Waras Wasisto mengungkapkan bagaimana alur penerimaan dana Meikarta yang diminta oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa.
Hal tersebut diungkapkan Waras dalam sidang kasus suap Meikarta Rp16,1 miliar dengan terdakwa Billy Sindoro di Pengadilan Negeri Klas 1A Khusus Bandung, Rabu 6 Februari 2019.
Menurutnya, antara Mei dan Juni, Iwa Karniwa memberi kabar bahwa agenda pertemuan bisa dilakukan di Kilometer (Km) 72 Tol Purbaleunyi bersama Kabid Penataan Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi Nurlaili dan Sekretaris Dinas (Sekdis) Dispora Kabupaten Bekasi Hendry Lincoln serta Anggota DPRD Bekasi Sulaeman atau Leman.
"Akhirnya saya kontak kembali saudara Sulaeman agar ketemu saudara Iwa dengan Neneng Rahmi dan Hendry Lincoln di 72, pertemuannya enggak lama kira-kira 15 menit," ungkap Waras.
Iwa usai pertemuan, lanjut Waras, memberitahukan bahwa akan ada bantuan dengan menyebutkan kode ‘3’ untuk kebutuhan Banner. Seperti diketahui, Iwa pada saat itu telah mengikuti seleksi Bakal calon gubernur di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Pilgub Jawa Barat 2018.
"Dari pertemuan itu Pak Iwa menyampaikan bahwa ‘Mas nanti akan ada bantuan untuk banner’, saya jawab ‘mangga pak’. Kemudian ada bahasa ‘sekitar tiga’, tapi enggak menyebutkan tiga apa, itu disampaikan saudara Iwa dan didengar oleh saudara Leman," terangnya.
Dua minggu kemudian, lanjut Waras, Leman, Neneng dan Hendry mendatangi Gedung Sate Kota Bandung mendatangi Iwa Karniwa. "Karena Pak Iwa ada tamu, ngontak saya, akhirnya saya silahkan mampir di ruangan, saya suguhin kopi," katanya.
Setelah itu, Waras mengantarkan mereka ke ruangan Pak Iwa. Dalam pertemuan singkat itu, Waras menegaskan bahwa Iwa Karniwa kembali menyatakan bahwa akan ada bantuan banner.
"Setelah Pak Iwa kosong, saya antar. Terjadilah pertemuan di ruangan Pak Iwa, saya tidak ikut bicara banyak karena pertemuan tidak lama. Kembali setelah Hendry dan Neneng keluar dari ruangan, Pak Iwa mempertegas itu lagi, ‘Mas ada titipan untuk banner’. Setelah itu saya tidak pernah komunikasi, dan sampai hari ini saya tidak punya nomor handphone yang namanya Neneng Rahmi dan Hendry Lincoln, tidak pernah. Bisa dicek di handphone saya," tegasnya.
Sumber VIVA.CO