MENU TUTUP

BMKG: Gempa 6,9 SR, Kerusakan Parah di Lombok Utara dan Timur

Senin, 20 Agustus 2018 | 05:45:50 WIB | Di Baca : 1278 Kali
BMKG: Gempa 6,9 SR, Kerusakan Parah di Lombok Utara dan Timur

 

 


SeRiau – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG langsung menggelar keterangan pers untuk memberi penjelasan terkait gempa dengan kekuatan 7,0 Skala Richter yang diperbaharui menjadi 6,9 SR pada Minggu malam, 19 Agustus 2018.

"Gempa kami perbaharui menjadi 6,9 SR, posisi masih sama, terletak di ujung timur pulau Lombok, diikuti gempa susulan," Kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Senin dini hari, 20 Agustus 2018.

Menurut Dwikorita, gempa yang terjadi merupakan aktivitas gempa baru yang berbeda dari kekuatan 7,0 yang terjadi 5 Agustus 2018 lalu.

"Meski seluruh aktivitas gempa yang terjadi berkaitan dengan struktur patahan, tetapi gempa 5 Agustus lalu dan gempa yang baru saja kemarin, memiliki bidang robekan batuan yang berbeda," katanya.

Katanya, gempa ini dipicu atau dibangkitkan patahan naik. Dampak gempa ini berdasarkan laporan dari masyarakat dan hasil analisis peta guncangan yang berwana kuning dirasakan di Lombok Utara dan Lombok Timur mencapai enam hingga tujuh Modified Mercalli Intensity (MMI).

"Sementara di Lombok Barat, Mataram, Praya, dan Sumbawa memiliki intensitas lima sampai enam MMI," katanya.
Guncangan juga dirasakan di Denpasar. Sementara itu, di Makassar juga dirasakan dengan kekuatan mencapai skala 1-2 MMI.

"Intensitas guncangan tertinggi mencapai 6-7 MMI. Peta ini sangat penting, karena dapat diestimasi kira-kira zona mana yang terdampak paling parah," katanya.

Sementara itu, di Pulau Lombok peta kunig ini makin meluas dari Lereng Gunung Rinjani ke arah tenggara. Dari wilayah peta berwana kuning ini, petugas akan melakukan pertolongan segera.

"Diperkirakan terkuat di sana, kerusakan akan terjadi di sana. Juga, Pulau Sumbawa terlihat warna kuning di barat laut dan barat," katanya.

Ditambahkan Dwikorita, pada skala 6-7 MMI, bangunan standar dapat mengalami rusak sedang. Sementara itu, bangunan tidak standar dapat mengalami kerusakan hingga berat, apalagi diguncang gempa sebelumnya.

"Peta biru ke arah hijau, semua orang merasakan guncangan, namun belum terjadi kerusakan. Tetapi, kondisi bangunan yang terguncang gempa beberapa kali dengan gempa sebelumnya bisa saja menimbulkan kerusakan," katanya. 

 

 

 

 

Sumber VIVA.CO


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Diawali Khatam Alquran, 151 Siswa SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru Berkemajuan Purna Wisuda

2

Ribuan Civitas UMRI Gelar Aksi Dukung Kemerdekaan Palestina

3

Hadrikan Mantan PWMP di Milad ke- 92, Pemuda Muhammadiyah Riau Gelar Dialog dan Rakerwil

4

Serius Maju Pilkada Rohil, Zakifri S.Hi Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai Demokrat

5

Di Gadang Gadang Bakal Maju di Pilwako Pekanbaru , Agung Nugroho dan Ade Hartati Ambil Fomulir ke PAN Kota Pekanbaru