Pekanbaru.SeRiau
Ekonomi Riau triwulan III tahun 2016 tumbuh 1,11 persen. Pertumbuhan ini lebih baik bila dibanding dengan triwulan III tahun 2016 yang terkontraksi -1,38 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Ir S Aden Gultom, Senin (7/11) mengatakan perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran Produk Doomistik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku triwulan III 2016 mencapai Rp 172,82 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 116,01 triliun.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan Lapangan Usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh 4,80 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran lebih disebabkan membaiknya Ekspor ke luar negeri sebesar 8,32 persen, pembentukan modal tetap bruto 3,63 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 1,76 persen," jelasnya.
Dijelaskan Aden Gultom, pertumbuhan tersebut didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami kontarksi -6,13 persen, pengadaan air yang mengalami kontraksi -1,16 persen dan Administrasi pemerintahan yang mengalami kontraksi -5,94 persen.
"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Listrik dan Gas sebesar 16,60 persen, diikuti informasi dan komunikasi sebesar 6,26 persen dan jasa keuangan sebesar 6,02," ujarnya
Dia menambahkan, struktur PDRB Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun 2016, masih didominasi Tiga lapangan usaha utama yaitu Pertambangan dan Penggalian sebesar 27,37 persen, diikkuti industri pengolahan sebesar 25,01 persen, dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,35 persen.
"Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau triwulan III tahun 2016, Industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu 1,11 persen, diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,36 persen, dan perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil sebesar 0,31 persen. Sementara PErtambangan dan Penggalian yang dominan dalam membentuk PDRB Riau, justru memberikan share pertumbuhan -1,46 persen," katanya (zal)
