MENU TUTUP

Warga Ahmadiyah Lombok Timur Mulai Kembali ke Rumahnya

Senin, 21 Mei 2018 | 11:31:44 WIB | Di Baca : 1140 Kali
Warga Ahmadiyah Lombok Timur Mulai Kembali ke Rumahnya

SeRiau - Sebagian warga komunitas Ahmadiyah Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mulai kembali ke rumah masing-masing usai kericuhan yang terjadi akhir pekan lalu.

Rumah-rumah penganut Ahmadiyah itu sempat dirusak oleh warga pada Sabtu (19/5) dan Minggu (29/5).

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat AKBP Komang Suartana mengatakan tak lama setelah peristiwa itu, aparat gabungan dari Polri dan TNI bahu membahu membersihkan dan memperbaiki rumah tersebut.


"Masyarakat Ahmadiyah ada yang kembali untuk membereskan rumah mereka. Aparat berjaga agar situasi tetap aman," ujar Suartana saat diwawancara CNN Indonesia TV.

Penyerangan terhadap komunitas Ahmadiyah di Lombok Timur diduga dilakukan oleh warga dari wilayah yang sama yang hendak mengusir komunitas tersebut dari wilayah Lombok Timur.

Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu (19/5). Saat itu sebanyak 24 orang dari tujuh kepala keluarga diusir oleh massa. Pengusiran juga diwarnai oleh perusakan rumah dan barang-barang milik warga penganut Ahmadiyah.

Juru bicara Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana mengatakan pada malam harinya massa kembali mendatangi rumah warga komunitas Ahmadiyah dan merusak satu rumah. 

Itu terjadi meski ada penjagaan dari petugas kepolisian. Kemudian, warga kembali menyerang pada hari Minggu. Rangkaian serangan itu mengakibatkan delapan rumah rusak dan empat sepeda motor hancur.

"Target penyerang adalah meratakan seluruh rumah penduduk komunitas Muslim Ahmadiyah dan mengusirnya dari Lombok Timur," kata Yendra.

Yendra mengatakan saat ini ada seribuan anggota komunitas Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat yang merasa terancam.

"Data yang tercatat 1.000-an tapi mereka tak mau muncul karena merasa jiwanya terancam," kata Yendra.

Polisi sampai saat ini masih memeriksa 12 orang saksi dalam kericuhan itu. Belum ada satu pun saksi yang ditetapkan sebagai tersangka.

Suartana mengatakan kondisi di lokasi kericuhan saat ini mulai kondusif, namun aparat kepolisian bersama TNI masih berjaga-jaga. Polisi juga berkoordinasi dengan tokoh adat dan ulama setempat untuk terus menenangkan situasi. (**H)


Sumber: CNN Indonesia


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana

2

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

3

Open House Hari Kedua di Kediaman Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho Dihadiri 3.000 Warga

4

Lapas Bagansiapiapi Bersama Warga Binaan Gelar Shalat Idul Fitri 1445 H

5

Negara Hadir, 85 KK Warga Dusun Terpencil di Pelalawan Riau Kini Nikmati Listrik PLN 24 Jam Jelang Idul Fitri 1445 H