Penguatan Pendidikan Karakter SDN 37 Pekanbaru di Fokuskan Setiap Sabtu

Pekanbaru.SeRiau - Terobosan dilakukan SDN 37 Pekanbaru pada semester genap ini. Dimana setiap sabtu, siswa melaksanakan penguatan pendidikan karakter. Pendidikan karakter ini diikuti oleh siswa kelas 1 hingga kelas V. Sedangkan siswa kelas VI tetap belajar seperti biasa sebagai persiapan hadapi ujian akhir sekolah

" Untuk proses pembelajaran efektif kita fokuskan senin hingga jumat. Sedangkan sabtu kegiatan eskul dalam upaya penguatan pendidikan karakter." kata Kepala SDN 37 Pekanbaru Gimin SPd, Minggu (7/1) di Pekanbaru

Dijelaskan Gimin, materi penguatan pendidikan karakter yang dilakukan setiap sabtu ini terdiri dari 7 materi yakni olahraga, kesenian, pramuka,literasi, pemanfaatan lahan dan barang bekas dan penguatan pendidikan keagamaan. Masing masing materi ini ada guru kelas yang mengkoordinir." Penguatan pendidikan karakter setiap sabtu ini ada dua materi ini diberikan kepada siswa. Misalnya kelas I, II dan III, materi pendidikan karakter olahraga sedangkan kelas IV dan V, materi kesenian. Ini artinya ada dua materi yang berbeda kita diberikan setiap sabtu," katanya

Meskipun kegiatan penguatan pendidikan karakter setiap sabtu, kata Gimin, seluruh guru harus hadir sama seperti hari biasa. Hanya saja, siswa tidak belajar seperti dikelas. Contohnya, siswa kelas III dapat giliran materi kesenian. Mereka bisa berlatih tari, main alat musik, nyanyi, drama, baca puisi dan lain sebagainya."Jadi belajar tetap, hanya saja belajarnya ada diluar kelas dan dalam kelas tergantung materi yang diberikan. Seperti materi pemanfaatan lahan, ya siswa diberikan cara bercocok tanam. Pemanfaatan barang bekas, siswa diajarkan membuat barang yang tidak berguna menjadi produk yang mempunyai nilai jual." kata Gimin

Ditambahkanya, pendidikan penguatan karakter setiap sabtu dilakukan sebanyak 17 kali selama semester genap ini. Jadwal telah disusun mulai dari 6 Januari hingga 12 Mei. Hari terakhir eskul penguatan pendidikan karakter ini akan diadakan bazar kuliner, bazar barang bekas yang dibuat siswa." Terakhir eskul kita akan undang orangtua siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan bazar. Penjualan dari bazar ini akan kita sumbangkan kepada siswa yang kurang mampu," kata Gimin (zal)