MENU TUTUP

Ramadhan Hingga Idul Fitri Persediaan Daging Segar di Kota Pekanbaru Mencukupi

Selasa 07 - 03 - 2023

 

SeRiau - Pekanbaru - Menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan rapat bersama sejumlah pengusaha ternak besar di Kota Pekanbaru. 

Dalam rapat tersebut, dipastikan bahwa persediaan daging segar, khususnya sapi selama memasuki momen penting umat Muslim tersebut tercukupi. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru Ir Hj El Syabrina MP melalui Kabid Kerawanan Pangan Ismail S.Pi, Selasa (7/3/2023).

''Dalam rapat yang dilaksanakan pada Senin (6/3/2023) malam tadi, dipimpin Asisten II, Ingot Ahmad Hutasuhud, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan  Ir Firdaus, jajaran Dinas Ketahanan Pangan dan dihadiri sejumlah pengusaha besar ternak sapi. Kita membahas sejumlah  langkah terhadap ketersediaan daging sapi di Kota Pekanbaru,'' ungkap Ismail.

Dijelaskan dia, dari data yang dihimpun dari sekitar 10 perusahaan besar yang menjadi pensuplai daging sapi segar di Kota Pekanbaru yang hadir pada rapat tersebut, untuk ketersediaan tercukupi. 

''Para pelaku usaha sudah mengkonfirmasi kecukupan pasokan menjelang ramadhan hingga Idul Fitri yang akan datang,'' ungkap Ismail.

Untuk harga daging, dalam rentang waktu sebulan terakhir masih berkisar Rp125.000 hingga Rp140.000 per kilogram. 

''Untuk harga memang sempat dibahas, namun sejauh ini, belum ada kenaikan harga, dikarenakan persediaan daging sapi untuk Kota Pekanbaru masih mencukupi,'' ungkap Ismail.

Dijelaskan dia, dari data yang diberikan pengusaha ternak sapi, setidaknya total jumlah sapi yang tersedia berkisar sebanyak 1.700 ekor sapi hingga hitungan satu bulan ke depan.

Selama bulan Ramadhan dan Idul fitri, dijelaskan Ismail, diperkirakan kebutuhan daging sapi segar diperkirakan sekitar 7.000 kilogram per hari. 

''Jadi dari perhitungan tim, untuk persediaan mencukupi,'' ungkap Ismail.

Sementara itu disinggung tentang kelancaran pasokan hewan ternak, mengingat ternak di Kota Pekanbaru umumnya didatangkan dari luar daerah, sejauh ini masih lancar. 

Adapun untuk permasalahan kendala pemeriksaan kesehatan hewan ternak yang akan dikonsumsi masyarakat, hal tersebut memang tidak ikut dibahas, namun, idealnya, mengingat proses penyembelihan hewan ternak dilakukan oleh Rumah Potong Hewan (RPH), dan biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap kelayakan hewan ternak yang akan disembelih, maka pihaknya yakin kalau seluruh hewan ternak yang masuk ke Pekanbaru dan akan disembelih akan dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Disketapang, sebut Ismail, sejauh ini memang berperan dalam upaya memastikan pasokan daging sapi tercukupi untuk kebutuhan masyarakat dan harganya terjangkau oleh masyarakat. 

''Sejauh ini, untuk ketersediaan masih mencukupi. Mudah-mudahan tidak ada kendala selama proses penyediaan suplai dari luar daerah ke Kota Pekanbaru,''sebut dia.

Kemungkinan terjadinya keterbatasan ketersediaan daging sapi sebut Ismail bisa saja terjadi dikarenakan situasi yang tidak diinginkan, di antaranya adalah misalnya jalan rusak atau fakor teknis lainnya.

''Ya, pasokan daging kita kan umumnya didatangkan dari daerah penghasil sapi seperti Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara. Kendala pengiriman bisa saja menyebabkan suplai berkurang, namun, sejauh ini, kan belum ada kendala itu. Dari pelaku usaha juga menegaskan harga masih normal,'' kata dia.

Disinggung tentang ketersediaan pasokan daging beku sebagai alternatif mencegah lonjakan harga daging sapi selama Ramadhan dan Idul Fitri, Ismail menyebutkan sejauh ini memang belum ada pembahasan ke sana. 

''Tadi malam juga tidak ada Bulog. Namun, lazimnya, Bulog memiliki suplai daging beku untuk mengantisipasi kelangkaan daging sapi.Tapi malam tadi memang tidak perwakilan dari Bulog,'' lanjut dia.

Ismail juga menjelaskan, rapat dengan pengusaha ternak tersebut dilakukan juga sebagai bagian dari upaya mencegah terjadinya inflasi yang disebabkan kelangkaan ketersediaan daging sapi di pasar.

''Jadi rapat tersebut dilaksanakan karena kita semua ingin mengendalikan terjadinya inflasi yang berpotensi terjadi dari ketersediaan pangan termasuk daging segar di Kota Pekanbaru.Kita hanya bisa berusaha mengendalikan, bukan menentukan laju inflasi,'' sambung dia.

Dikarenakan sifatnya mengendalikan, disebutkan Ismail, maka mau tidak mau, perlu sinergi dan dukungan dari semua stake holder. Tak hanya dari jajaran pemerintah kota, namun juga dari kalangan pelaku usaha dan peternak.

Dari kalangan pelaku usaha ternak, memang ada permintaan, bagaimana agar failitas untuk pemotongan di rumah potong hewan yang ada bisa lebih ditingkatkan. 

''Ya,misalnya tekait dengan ternak yang dipotong di rumah potong itu kan harus ditingkatkan. Karena daging ternak yang akan disembelih di rumah potong itu tentunya akan menjadi pasokan ke pasar-pasar dan akan dikonsumsi oleh masyarakat. Ya peternak berharap fasilitasnya bisa lebih baik dan bisa lebih higienis, aman dikonsumsi dan salah satu fasilitas penunjangnya tentu ada di rumah potong,'' jelas dia. 

Namun, sebagaimana diketahui bahwa saat ini, fasilitas yang ada di RPH untuk pemotongan hewan ternak sudah cukup memadai dan daging sapi yang disembelih juga sudah dilabelisasi, sehingga kualitasnya juga sudah lebih baik.

Disketapang nantinya juga akan memantau bukan saja harga melalui operasi pasar, namun juga memastikan kualitas Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) bersama dengan Satgas Pangan Kota Pekanbaru.

Dijelaskan juga oleh Ismail bahwa pada kesempatan tersebut, pelaku usaha juga sudah berkomitmen dengan pemerintah bahwa bila ada permasalahan-permasalahan terkait ketersediaan akan segera dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. 

''Namun begitu, kita juga berharap selama Ramadhan dan Idul Fitri tidak ada kendala dalam kaitan ketersediaan maupun harga dan kualitas pangan yang ada di pasar.Jadi ini yang ingin dicapai dari rapat tersebut,'' tutup dia.(*)