Pimpinan DPRD Bacakan Sejarah Singkat Kota Pekanbaru di Hari Jadi Ke 235 Tahun

24 Juni 2019

SeRiau - Rapat Paripurna DPRD Pekanbaru Tahun 2019 pada peringatan Hari Jadi Pekanbaru ke-235 tahun 2019, Minggu (23/06/19) berlangsung alot.

Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono didampingi Pimpinan DPRD lainnya Jhon Romi Sinaga dan Ir Nofrizal MM, juga tampak dihadiri Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, mewakili Walikota Pekanbaru Firdaus MT yang berhalangan hadir, Asisten I Sekdaprov Riau Ahmad Syahrofi mewakili Gubernur, Forkompinda, serta para anggota DPRD kota Pekanbaru.

Usai pembukaan ayat suci Al-Quran, Sigit Yuwono membuka paripurna istimewa dengan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri.

"Masih suasana Syawal, kami segenap DPRD mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, semoga amal ibadah kita diterima Allah Subhanahu wa ta'ala," ucapnya.

Kemudian Sigit membacakan sejarah singkat kota Pekanbaru, bahwa Pekanbaru dulu dikenal dengan kampung Senapelan, yang kemudian menjadi Payung Sekaki di muara Sungai Siak.

Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi dalam pidatonya mengatakan bahwa Pemko Pekanbaru masih menjalankan amanat visi Pekanbaru sebagaimana yang termuat dalam Perda nomor 1 tahun 2011 tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) kota pekanbaru, tahun 2005-2025 yaitu terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat pendidikan serta kebudayaan melayu menuju masyarakat yang sejahtera berlandaskan iman dan taqwa.

Ayat mengatakan, visi RPJP ini telah dilakukam di masa dirinya dan walikota Pekanbaru, Firdaus MT duduk di periode pertama. Dan katanya, di periode kedua 2017-2022 pihaknya tetap menjalankan visi RPJMD kota Pekanbaru yaitu ingin menjadikan Pekanbaru sebagai smart city yang madani.

"Ada 6 pilar, yaitu smart govermance (tata kelola pemerintah yang pintar), smart people (penduduk yang pintar), smart economy (ekonomi yang pintar), smart environment (lingkungan yang pintar), smart living (kehidupan yang pintar), dan smart mobility (mobilitas yang pintar)," terang Ayat Cahyadi.

Kemudian disampaikan Wawako, ada 3 hal yang terus dilanjutkan hingga nanti berakhir kepemimpinan Firdaus-Ayat, pertama pengaspalan dan hotmix seluruh jalan-jalan yang ada di kecamatan, kedua melanjutkan jalan lingkar luar melalui tahun jamak 2018-2020, ketiga penyelesaian pembangunan kawasan perkantoran Pekanbaru di kecamatan Tenayan Raya melalui tahun jamak 2018-2020.

"Penanganan kemiskinan berbasis masyarakat, kita ada PMBR-RW, kemudian pemerintah pusat memberikan dana kelurahan melalui dana alokasi umum, Pekanbaru memiliki 83 keluruhan, dikucurkan untuk seluruh kelurahan yg ada sebesar Rp 30 miliar lebih, saya pesankan kepada camat, lurah, agar dana kelurahan ini digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Untuk bidang perdagangan, Pemko Pekanbaru terus mengupayakan untuk melakukan penataan terhadap pedagang kaki lima yang akhir-akhir ini semakin ramai di pinggiran jalan Kota Pekanbaru.

"Dalam bidang investasi, sekarang kita menjadi pusat investasi, 2012-2018 sudah dibangun 18 gedung diatas 10 lantai, sektor komunikasi tertanam 300 km fyber obtic, gedung server, jasa penyimpanan data Google yang dipercayakan di Pekanbaru," terang Ayat Cahyadi disambut tepuk tangan hadirin.

Asisten I Sekdaprov Riau Ahmad Syahrofi dalam pidatonya menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau senantiasa mendukung Pemko Pekanbaru mencapai tujuan pembangunan kota, dengan menghimbau menjaga harmonisasi kabupaten kota dengan jajaran Pemprov, solid mencapai tujuan pembangunan untuk Riau yang lebih baik.

"Jangan sampai terjadi polemik, salah satu contoh yang mencuat, pesan Gubernur tadi soal banjir hampir setiap hari jadi kota ini bersamaan muncul, tolong banjir ini menjadi kerjasama bersama Pemprov dan Pemko," pintanya.

Acara berakhir pukul 11.30 wib dilanjutkan sesi foto bersama, kemudian para tamu undangan dijamu makan siang di halaman gedung DPRD kota Pekanbaru. [***]