Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Tidak Tahu Kebangkitan PKI

  • Kamis, 01 Oktober 2020 - 00:08:56 WIB | Di Baca : 2316 Kali

SeRiau - Mayoritas masyarakat tidak tahu atau tidak mendengar adanya kebangkitan PKI di Indonesia.

Hal itu terungkap dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) secara nasional pada 23-26 September 2020.

Dari survei yang dilakukan melalui wawancara via telepon terhadap 1203 responden, sebanyak 64 persen menyatakan tidak tahu atau tidak mendengar adanya kebangkitan PKI di Indonesia. Sebaliknya, warga yang tahu atau mendengar sekitar 36 persen.

Berdasarkan persentase responden yang mengetahui, mayoritas tidak percaya bahwa kebangkitan itu memang terjadi. Hampir 61 persen menyatakan tidak percaya bahwa ada kebangkitan PKI (atau 22% dari populasi). Sementara yang menyatakan percaya ada kebangkitan PKI hanya 39 persen (14% dari populasi).

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, survei ini dilakukan mengingat isu tentang PKI selalu menjadi perbincangan, terutama setiap bulan September.

“Pertanyaan utamanya adalah seberapa banyak warga yang tahu tentang isu tersebut? Di antara yang tahu, seberapa banyak yang percaya dengan isu ini?” kata Abbas seperti diberitakan Kantor Berita RMOLSumsel, Rabu (30/9).

Survei SMRC menunjukkan persentase warga yang percaya dengan isu kebangkitan PKI tidak banyak berubah sejak 2016.

“Temuan survei nasional Juni 2016-September 2020 memperlihatkan warga yang setuju dengan isu bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI tidak banyak berubah, hanya berkisar 10-16%,” jelas Abbas.

Abbas mengingatkan bahwa di kalangan mereka yang percaya bahwa memang ada isu kebangkitan PKI, 79 persen menilai kebangkitan PKI itu merupakan ancaman. Yang percaya kebangkitan PKI itu belum menjadi ancaman hanya 13 persen, dan yang tidak percaya menjadi ancaman 6 persen.

Lebih jauh lagi, mayoritas (69%) warga yang menilai sudah PKI menjadi ancaman menganggap pemerintah kurang/tidak tegas sama sekali atas ancaman kebangkitan PKI tersebut. Sedangkan 30 persen merasa pemerintah sangat/cukup tegas.

Kesadaran tentang isu kebangkitan PKI ini juga berbeda antara kelompok demografis.

Salah satu temuan terpenting adalah perbedaan antar tingkat pendidikan. Terdapat 62 persen warga yang berpendidikan tinggi mengetahui isu kebangkitan PKI, sementara 18 persen warga berpendidikan SD yang mengetahuinya.

Begitu juga 32 persen warga berpenghasilan di bawah Rp 1 juta/bulan yang mengetahui adanya isu kebangkitan PKI, sementara 40% warga berpenghasilan di atas Rp 4 juta mengetahuinya.

“Ini mengesankan bahwa pembicaraan tentang isu PKI lebih banyak beredar di kalangan elite,” ujar Abbas.

Survei nasional tersebut dilakukan pada 23-26 September 2020 dengan melibatkan 1203 responden yang diwawancara per telepon yang terpilih secara random. Margin of error diperkirakan kurang lebih 2.9 persen. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar