Anwar Abbas Setuju Nama Provinsi Sumbar Diganti Minangkabau: Sarat Nilai Sejarah

  • Ahad, 27 September 2020 - 05:35:00 WIB | Di Baca : 2139 Kali

SeRiau - Sejumlah pihak mengusulkan nama provinsi Sumatera Barat diganti dengan Minangkabau, karena dinilai lebih cocok dan relevan dari sisi sejarah dan kebudayaan. Salah satu tokoh yang mengusulkan adalah politikus Gerindra berdarah Minang, Fadli Zon.

Usulan ini rupanya juga disambut baik oleh Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. Sebagai putra Minangkabau kelahiran Lima Puluh Kota, nama Minangkabau sarat dengan nilai-nilai sejarah dan leluhur yang harus dilestarikan ke generasi yang akan datang.

"Orang Minang seperti kita ketahui telah banyak berkontribusi terhadap kemerdekaan negeri ini, dan juga di dalam mengisi dan memajukan negeri ini. Mereka-mereka itu tampil di pentas nasional, jelas karena didorong dan atau tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan budayanya yang sangat progresif dan terbuka," kata Anwar dalam keterangannya, Jumat (25/9).

"Sehingga, peran orang Minang di negeri ini dalam berbagai bidang jelas tidak bisa diremehkan dan atau dilihat dengan sebelah mata," imbuhnya.

Pria berusia 65 tahun itu mencontohkan di bidang politik, budaya Minangkabau yang sangat egaliter dianggap cocok dalam pembangunan dan pengembangan budaya demokrasi Indonesia.

"Oleh karena itu, kita sangat-sangat menginginkan orang Minang untuk supaya kembali berserius-serius memperdalam pemahaman dan penghayatannya terhadap ke-Minangkabau-an. Agar putra putri Minang dengan budayanya yang khas tersebut akan bisa tampil dan memperkaya hasanah budaya bangsa," jelasnya.

Lalu di bidang hukum, Anwar mencontohkan hukum adat dan hukum agama di Minangkabau berjalan secara beriringan. Bahkan, sebelum kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, rakyat Minangkabau sudah lebih jauh menerapkan poin satu Pancasila, yakni 'Ketuhanan yang Maha Esa'. 

Jika ke depannya penggantian nama Sumbar jadi Minangkabau benar terealisasi, ia berharap semua warga Minang di mana pun dapat memperdalam jati dirinya lagi.

"Jadi kalau nama provinsi Sumbar diganti dengan provinsi Minangkabau, perhatian orang Sumbar hari ini, baik yang ada di kampung maupun yang ada di perantauan, baik di dalam maupun di luar negeri. Tentu diharapkan akan bisa lebih serius lagi di dalam mengembangkan dan memperkuat jati dirinya sebagai orang Minangkabau," tutur Anwar.

"Dalam rangka memperkaya budaya bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika bagi dikontribusikan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa yang sama-sama kita cintai ini," pungkasnya. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar