2 Ribu Warga Ethiopia Didakwa Atas Aksi Protes Pembunuhan Hundessa

  • Jumat, 25 September 2020 - 05:37:48 WIB | Di Baca : 1939 Kali

SeRiau - Sekitar 2 ribu orang di Ethiopia didakwa atas aksi demonstrasi mematikan pada akhir Juni lalu. Aksi demonstrasi tersebut merupakan bentuk protes atas pembunuhan penyanyi populer dari Suku Oromo sekaligus aktivis setempat, Hachalu Hundessa.

"Kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah," kata Jaksa Agung setempat, Gideon Timothewos, dilansir Reuters, Kamis (25/9).

Setidaknya, ada 166 orang yang tewas dalam aksi protes yang meledak selama beberapa hari sejak Selasa (30/6). Total, ada lebih dari 9 ribu orang yang ditangkap karena terlibat dalam aksi tersebut, termasuk politisi dari Provinsi Oromiya. 

"Beberapa tersangka dan terdakwa mengeluh jika mereka dituntut atas aktivitas politik yang mereka lakukan. Tapi tidak. Mereka didakwa atas perbuatan yang mengakibatkan ratusan orang meninggal," tegas Gideon.

Gideon juga meminta agar suasana panas pasca-kematian Hachalu ini segera mereda.

"Kita harus bisa membedakan antara politik yang damai dan sah, dengan aktivitas politik dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian," pungkasnya. 

Kasus ini berawal pada 29 Juni lalu, saat Hachalu Hundessa tiba-tiba ditembak mati saat sedang mengemudi di Ibu Kota Addis Ababa. Kematian Hachalu ini langsung membuat masyarakat Ethiopia, khususnya dari kelompok etnis Oromo, berang. 

Pasalnya, Hachalu adalah salah satu musisi terbesar di Ethiopia yang memiliki suara politik kuat. Banyak lagu-lagunya yang membawa isu kebebasan bagi kelompok etnisnya. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar