Wako Pekanbaru Minta OTG Tidak Isolasi Mandiri di Rumah

  • Rabu, 09 September 2020 - 05:53:36 WIB | Di Baca : 2326 Kali

SeRiau - Berdasarkan hasil tracing yang dihimpun tim gugus tugas Covid-19 Kota Pekanbaru, banyak kasus pasien positif Covid-19 yang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Hal ini menjadi pembahasan dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) upaya penanganan Covid-19, Senin 7 September 2020. Kebijakan pemerintah selain PSBM, bahwa masyarakat yang positif Covid-19 berstatus OTG agar tidak lagi isolasi secara mandiri di rumah.

Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT mengkhawatirkan, isolasi mandiri di rumah tidak bisa dikontrol dan tidak dapat diketahui apakah mereka bisa disiplin terhadap protokol kesehatan.

"Hal itu tentu berefek pada penularan yang lebih besar. Tingkat pertumbuhannya menjadi tinggi," ujar Firdaus, Senin (7/9/2020).

Rapat yang berlangsung di perkantoran Tenayan Raya ini membahas kebijakan pemerintah terhadap pemberian layanan kepada pasien Covid-19.

"Sebanyak 80 persen di Riau, pasien positif Covid-19 masih merupakan pasien tanpa gejala," ucap walikota.

Firdaus mengatakan, pemerintah Povinsi Riau sudah membuat kebijakan bahwa setiap masyarakat yang positif Covid-19 dan OTG agar isolasi di bawah pengawasan pemerintah daerah. untuk Pekanbaru, pihaknya juga sudah menyiapkan rusunawa di Rejosari.

Di rusunawa tersebut disediakan sebanyak 360 tempat tidur di rusunawa Rejosari. "Sekarang sudah diisi beberapa orang," ucapnya.

Hingga hari ini, ada lebih dari 250 OTG di tengah masyarakat yang lakukan isolasi mandiri. Isolasi di bawah pengawasan pemerintah daerah lebih dikhususkan bagi masyarakat menengah ke bawah. Dengan alasan lebih kepada penerapan protokol kesehatan.

"Bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas masih diberikan kelonggaran untuk isolasi di rumah. Sedangkan masyarakat menengah ke bawah, yang di rumahnya tidak memungkinkan penerapan protokol kesehatan, maka wajib dilakukan perawatan di tempat isolasi yang biayanya ditanggung pemerintah," paparnya.

Firdaus juga menuturkan, nantinya juga akan membutuhkan dokter spesialis, analis dan juga perawat. Serta tim sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Sementara itu, Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi mengatakan bahwa pihaknya memastikan dulu kesiapan dari rusunawa yang akan ditempati pasien OTG.

"Ya kita lihat juga kesiapan rusunawa. Kalau rusunawa sudah oke, petugas sudah ready, nanti kita akan drop di sana semuanya. Tapi kalau belum siap, tentu kita backup dulu," ungkapnya. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar