Polemik Penetapan Atlet PON, KONI Riau Serahkan Kepada Pengprov Ikasi

  • Kamis, 27 Agustus 2020 - 19:21:36 WIB | Di Baca : 3414 Kali

SeRiau - KONI Provinsi Riau telah mendapatkan jawaban resmi dari PB Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) dua hari lalu terkait dua atlet anggar Pekanbaru yang dicoret dari daftar atlet PON XX. Isi surat tersebut berkaitan tentang penetapan atlet PON oleh pengurus provinsi Ikasi.

Ketua KONI Riau Emrizal Pakis yang menerima surat tersebut mengatakan bahwa sesuai dengan surat yang disampaikan PB Ikasi ke KONI Riau, keputusan mengenai atlet anggar yang maju ke PON ditentukan oleh Pengprov Ikasi-nya.

"Kita sudah terima surat pemberitahuannya. Jadi intinya, ini nanti yang menentukan adalah Pengprov Ikasinya," katanya, Kamis (27/8/2020).

Ia menerangkan, bahwa sebelumnya KONI Provinsi Riau dan KONI Pekanbaru melayangkan surat kepada PB Ikasi mempertanyakan penetapan atlet PON. Selanjutnya pihaknya juga meminta agar atlet anggar yang melaju ke PON itu 4 orang bukan 3.

"Yang saya pertanyakan sebelumnya kepada mereka, yang menentukan atlet itu pusat atau daerah? Dan kita juga meminta agar atlet yang bertanding tak hanya 3 tapi 4. Dan sekarang kita sudah dapat jawabannya," ungkapnya.

Diketahui berdasarkan kuota PB PON Papua, untuk cabang anggar menetapkan hanya 15 atlet, sehingga harus ada yang dikorbankan. Namun yang jadi masalah, yaitu soal perangkingan tersebut.

Dua atlet yang tercoret asal Pekanbaru tersebut ialah Kevin dan Silvia Andini. Berdasarkan peringkat di atlet Riau, Kevin sendiri berada di peringkat kedua, sedangkan di floret putri Silvia Andini pada rangking 3. Mereka diganti dengan ranking dibawahnya.

Sehingga hal ini menimbulkan polemik dan tanda tanya besar di kalangan insan olahraga.

Menanggapi ini, selanjutnya KONI Riau bakal berkoordinasi dengan Pengprov Ikasi untuk hal ini. "Kita tak bisa intervensi, keputusannya tetap di Pengprov," ujarnya.

Emrizal berharap nantinya atlet anggar yang bakal melaju ke PON di Papua dapat meraih medali emas tentunya.

Ia menilai, bahwa cabang anggar tersebut memiliki potensi untuk mendulang medali emas di PON nanti. Pada Pra PON 2019 di Semarang lalu, anggar berhasil meraih lima medali emas.

"Anggar ini punya potensi bagus, waktu Kejurnas Pra-PON 2019 lalu, atlet anggar ini dapat 5 medali emas. Kita ingin kalau bisa di PON lebih, dan mengukir prestasi hebat," tuturnya. 

Oleh karena itu, pihaknya tidak ingin mengintervensi apa yang diputuskan oleh Pengprov-nya. Ia menganggap bahwa apa yang telah diputuskan oleh Pengprov Ikasi dihilangkan dulu dan meminta agar memutuskan kembali atlet yang akan dibawa pada PON nanti.

"Jika nanti yang diputuskan tetap atlet yang sama seperti sebelumnya, maka itu lah yang kita terbaik bagi mereka. Begitu juga, apabila ada perubahan nama nantinya, maka itulah yang kita dukung untuk maju di PON," jelansya. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar