SeRiau - Terkait penetapan atlet anggar pada PON XX di Papua, KONI Riau belum terima surat resmi dari Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi).

Hal itu dikatakan Ketua Umum KONI Riau Emrizal Pakis bahwa saat ini pihaknya belum menerima surat resmi dari PB Imasi terkait penetapan atlet PON XX. "Sampai sakarang kita kan masih menunggu (surat resmi, red), belum sampai ke saya," ujarnya.

Tapi yang jelas kata Emrizal, kalau PB Ikasi menyerahkan bahwa penetapan atlet PON itu diputuskan kepada Pengurus Provinsi (Pengprov), pihaknya akan memutuskan untuk diserahkan kepada Pengprov nya. "Keputusan kita, kita kembalikan kepada Pengprovnya," ucapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menanyakan kepada PB Ikasi terkait nomor beregu yang dipertandingkan pada PON XX nanti. Dalam Pra PON nomor tersebut diikuti oleh 4 atlet, namun pada PON hanya diambil 3 atlet.

"Kita sudah tanyakan itu, kalau semisal diputuskan 4 atlet tidak masalah, yang menjadi masalah adalah hanya diambil 3 atlet," terangnya.

Jika dipilih tiga kata Emrizal, satu atlet di antaranya dipastikan tidak ikut. "Yang tidak ikut itu apakah ditentukan pusat atau Pengprovnya," tanya Emrizal.

Pihaknya meminta agar pusat yang menentukannya. Namun jika tidak katanya, maka berarti yang memutuskan itu adalah Pengprovnya.

Menurutnya, KONI tidak mungkin untuk memutuskan itu. "Karena yang menentukan adalah Pengprovnya," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, penetapan atlet PON di cabang olahraga anggar itu dikarenakan adanya pencoretan dua atlet anggar Pekanbaru dari daftar atlet PON XX.  Dua atlet tersebut ialah Kevin Fadillah di nomor floret putra dan Silvia Andini di nomor degen putri. 

Kedua atlet tersebut dinyatakan lolos PON pada Pra PON 2019 di Semarang. Namun, pada saat Rapat Kerja Ikasi Riau nama dua atlet tersebut dihilangkan dari daftar atlet PON Riau karena sesuai keputusan PB Ikasi bahwa nomor beregu floret putra dan degen putri hanya diikuti oleh 3 atlet. (**H)