Muhadjir: Keluarga Miskin Besanan, Lahir Keluarga Miskin Baru

  • Selasa, 04 Agustus 2020 - 20:59:00 WIB | Di Baca : 1814 Kali

SeRiau - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan jumlah rumah tangga miskin saat ini mencapai sekitar 76 juta keluarga yang tersebar di seluruh Indonesia.

Muhadjri menyebut jumlah rumah tangga miskin terus meningkat lantaran keluarga miskin menikah dengan keluarga miskin lain, sehingga memunculkan rumah tangga miskin baru.

"Sesama keluarga miskin besanan kemudian lahirlah keluarga miskin baru," kata dia, kata Muhadjir saat menjadi pembicara inti dalam webinar yang digelar oleh Kowani, Selasa (4/8).

Menurut Muhadjir, perlu memutus mata rantai rumah tangga miskin yang semakin hari terus bertambah. Salah satu program yang pihaknya jalankan saat ini adalah pembekalan bagi para calon pengantin.

Pembekalan calon pengantin ini, kata Muhadjir, sifatnya berupa perencanaan membangun keluarga antara dua pasangan yang hendak menikah. Pernikahan tanpa perencanaan bukan tak mungkin akan menjadi salah satu rumah tangga baru yang miskin.

Muhadjir menyebut perencanaan juga tak hanya berkisar pada bagaimana cara menjalani pernikahan, tetapi juga berkaitan dengan perencanaan memiliki keturunan, ekonomi, hingga perencanaan masa depan anak.

Pemukiman padat penduduk di sekitar perlintasan kereta api kawasan Papanggo. Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019. CNNIndonesia/Adhi Widaksono.

"Tentu saja harus dimulai dengan adanya perencanaan keluarga, karena itu harus ada bimbingan rumah tangga calon pengantin yang itu menjadi program utama Kemenko PMK," ujarnya.

"Itu kita harapkan rumah tangga baru akan siap untuk menyiapkan generasi Indonesia yang maju, yang unggul sesuai arahan dari Bapak Presiden," katanya.

Namun, Muhadjir mengatakan program bimbingan pranikah yang mestinya mulai berjalan 2020 ini ditunda lantaran pandemi virus corona (Covid-19). Rencana bimbingan pranikah atau pembekalan kepada calon pengantin telah disampaikan sejak 2019 lalu.

"Tapi karena kena Covid-19 terpaksa kita tunda," ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar