Satgas Corona soal Hadi Pranoto: Silakan Telusuri, Jangan Cepat Percaya

  • Ahad, 02 Agustus 2020 - 21:58:40 WIB | Di Baca : 2914 Kali

SeRiau - Satgas Penanganan COVID-19 angkat bicara soal klaim Hadi Pranoto yang mengklaim menemukan 'obat COVID-19' dalam video di akun YouTube musisi Anji. Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito meminta publik tidak mudah percaya terhadap sesuatu yang belum dibuktikan kebenarannya.

"Mengenai siapa Saudara Hadi Pranoto, silakan ditelusuri apakah yang bersangkutan adalah seorang profesor atau peneliti (dari institusi perguruan tinggi/riset mana) seperti yang sedang beredar saat ini. Jangan cepat percaya pada pemberitaan dan jangan cepat membagi berita yang isinya diragukan kebenarannya," kata Wiku saat dihubungi, Minggu (2/8/2020).

Wiku juga meminta public figure 'menyaring' referensi sebelum menyebarkannya kepada masyarakat. Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 itu menekankan agar publik berhati-hati dan mengecek kebenaran kepada ahlinya.

"Untuk figur publik dan tokoh masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap sumber berita/referensi sebelum menyebarkan pada publik. Silakan check dan recheck pada sumber yang benar dan ahlinya," ujar Wiku.

Terkait ramuan herbal yang diklaim Hadi Pranoto sebagai 'obat COVID-19', Wiku meminta masyarakat mengeceknya di situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Kementerian Kesehatan. Jika produk itu belum terdaftar, menurut Wiku, masyarakat tidak boleh mengonsumsinya.

"Mengenai obat herbal, di Indonesia telah diatur tentang produk herbal berupa Jamu, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka. Silakan cek produk yang diklaim oleh yang bersangkutan, apakah sudah terdaftar di BPOM atau Kementerian Kesehatan. Apabila ramuan herbal tersebut masih dalam tahap penelitian dan belum ada bukti ilmiah tentang keamanan dan efektivitasnya, maka tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat," tegasnya.

Wiku mengatakan ketenangan masyarakat perlu dijaga dalam menghadapi pandemi COVID-19. Menurutnya, cara paling ampuh saat ini dalam memerangi COVID-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Mari kita jaga ketenangan masyarakat yang sedang bersama-sama dan bersatu menghadapi COVID. Utamakan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin individu dan kolektif secara konsisten. Itulah cara yang paling efektif pada saat ini untuk mencegah tertular COVID. Untuk yang sakit, serahkan pengobatannya pada para dokter di Rumah Sakit," tutur Wiku.

Seperti diketahui, Hadi Pranoto dalam video di channel YouTube Anji disebutkan sebagai profesor ahli mikrobiologi. Hadi mengklaim dirinya telah menemukan antibodi COVID-19 sebagai 'obat' yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19. Hadi juga mengatakan swab test untuk virus Corona bisa seharga Rp 10-20 ribu. Dalam video itu, Anji juga menyapa Hadi Pranoto sebagai 'dokter'.

Klaim-klaim Hadi Pranoto itu dibantah Waketum PB IDI dr. Slamet Budiarto. Slamet mengatakan pihaknya telah mengecek dan nama Hadi Pranoto tidak ada dalam database IDI. Ia pun meminta pihak kepolisian turun tangan.

"Kan artinya itu pembohongan kepada masyarakat, dan itu bisa dipidana ya. Si artis Anji itu harus bisa membuka dia kerja di mana, profesornya di mana, kan nggak jelas," kata Slamet saat dihubungi, Minggu (2/8).

Penjelasan Hadi Pranoto

Dalam video Anji, Hadi Pranoto mengklaim menemukan antibodi COVID-19 sebagai 'obat' yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19. Namun belakangan, dia menyebut temuannya adalah herbal.

"Kalau ini kan sifatnya herbal. Sama aja seperti beli jamu gendong itu kan kalau jualan itu kan tidak perlu ada ini segala macam. Apalagi ini kan sifatnya herbal," kata Hadi Pranoto saat dihubungi.

Saat ditanya tentang gelar profesor yang dimilikinya serta riset akademik yang dia lakukan, Hadi Pranoto tak menjawab persis. Dia hanya mengklaim mendapat gelarnya dari luar negeri tapi tidak menyebutkan asal universitas maupun negaranya.

Saat ditanya lagi soal gelar akademisnya, Hadi Pranoto tetap mengelak. Dia berdalih hal itu akan diungkap di kesempatan lain.

"Sekarang orang itu saat ini dalam kondisi emergency kemanusiaan wabah COVID-19 ini yang diperlukan gelar atau obat? Yang dibutuhkan kan obat," jawab Hadi Pranoto. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar