Ekonomi China Pulih, Harga Sawit Berangsur Bangkit

  • Rabu, 22 Juli 2020 - 20:45:18 WIB | Di Baca : 2394 Kali

SeRiau - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga sawit yang sempat jatuh kini berangsur bangkit. Hal ini seiring pulihnya aktivitas perekonomian di negara tujuan ekspor Indonesia, salah satunya China.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan mengungkapkan harga referensi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) untuk Agustus sudah menyentuh US$656,9 per ton atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level US$586 per ton.

Meski demikian, ekspor CPO belum dikenakan pungutan bea keluar lantaran masih di bawah threshold US$750 per ton sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan 164 tahun 2018 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor.

"Kalau lihat perkembangan yang terjadi sekarang, harganya sudah mulai merangkak naik dari bulan Juni sebenarnya dan ini merupakan kombinasi dari demand eksternal dan kebijakan pemerintah dalam hal ini biofuel yang dilaksanakan di tahun ini," ujarnya dalam webinar bertajuk Mendongkrak Pasar Domestik dan Ekspor Minyak Sawit Indonesia, Rabu (22/7).

Ia mengatakan harga sawit berpeluang naik ke US$870 per ton seperti yang sempat terjadi pada Januari 2020. Namun hal tersebut tergantung tingkat pemulihan permintaan di negara ekspor.

Jika melihat perkembangan secara harian, harga CPO CIF Rotterdam memang mulai turun sejak Januari 2020. Penurunan terus berlanjut setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan covid-19 sebagai pandemi global.

Harga CPO sempat menyentuh US$495 per ton pada Mei 2020 namun berangsur naik menjadi US$635 per ton pada pertengahan Juni dan tembus US$680 per ton pada 20 Juli lalu.

"Kalau lihat perkembangan tergantung tingkat pemulihan external demand. Hal lain di domestik juga mempengaruhi jika B30 penyerapannya meningkat. Penyerapan meningkat kalau ekonomi domestik sudah pulih," tandasnya. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar